Selebriti Membiasakan Diri Menjadi Birokrat

PERUBAHAN gaya hidup dari seorang aktor menjadi wakil bupati sedang dijalani Rano Karno. Kini setiap hari, pemeran utama si Doel Anak Sekolahan, itu harus bangun pagi karena jadwal acara sebagai wakil bupati Tangerang, Banten telah menantinya.

Pada hari-hari pertama Rano mengaku sempat kaget. Terutama saat tiba-tiba ia harus mengenakan seragam seorang pegawai negeri sipil (PNS). Saat menjadi aktor, katanya, bangun pagi sudah sering ia lakukan terutama untuk menunaikan salat Subuh. Tapi setelah itu bisa tidur lagi. Setelah menjadi wakil bupati hal seperti itu tak lagi bisa dilakukannya.

Kini, jadwal kunjungan, undangan, termasuk rapat-rapat harus diikuti Rano-Karno. Bahkan diam-diam masyarakat di Kabupaten Tangerang cenderung lebih suka didatangi Rano Karno dibanding Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Keinginan tersebut tentu saja bisa dipahami karena penampilan Rano Karno lebih fresh dan seakan lebih dekat di hati masyarakat.

Suatu hari seorang camat di Kabupaten Tangerang menyampaikan undangan kepada bupati untuk menghadiri acara pemberian bantuan sembako di wilayahnya. Camat tersebut lalu menitipkan pesan kepada Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Tangerang Jaenal Arifin agar suratnya didisposisi kepada Rano.

”Suratnya sih ditujukan kepada Bupati. Tapi, Pak Camat tadi pesan kalau bisa yang hadir Rano Karno. Masyarakat mengharapkan Rano yang hadir. Saya bisa memahaminya,” ungkap Jaenal.

Bupati Ismet Iskandar tampaknya juga sangat memahami kelebihan pasangannya itu. Kelebihan Rano Karno pula yang membuatnya unggul dalam pilkada dan menjadi bupati Tangerang untuk kali kedua.

Karena itu ia menyerahkan berbagai urusan seperti kepemudaan, olahraga, pariwisata, Badan Narkotika Kabupaten Tangerang (BNK), Badan Koordinator Lalu Lintas (Bakorlantas), dan lingkungan hidup kepada aktor berusia 47 tahun itu.

Rano Karno mengakui bahwa tampil di dunia nyata lebih sulit dibanding di depan kamera. Khususnya pada saat ia harus tampil menjadi birokrat sungguhan. Pada minggu-minggu pertama ia merasa mendapatkan kesulitan untuk tampil sebagai wakil bupati. Itu benar-benar harus ia rasakan.

Suatu hari Rano mendampingi Ismet Iskandar yang akan memberikan sambutan pada sidang paripurna DPRD Kabupaten Tangerang. Namun, tak seperti biasa, Ismet tidak langsung berdiri. Dia justru meraih mikrofon dan minta izin agar sambutan bupati dibacakan wakilnya. Permintaan itu ternyata disambut tepuk tangan para anggota DPRD.

Saat itulah aktor film yang main sejak berumur 12 tahun itu kebingungan. Rano tampak kikuk mencari naskah sambutan yang dimaksud. Padahal, naskah yang dimaksud telah disiapkan sekretaris Dewan yang duduk di samping podium. Kebingungan Rano mengundang tawa anggota Dewan, termasuk wartawan.

Rano Karno dilantik jadi wakil bupati Tangerang pada 22 Maret 2008. Namun setelah sebulan lebih menjadi pejabat, Rano mengaku sudah mulai terbiasa memberikan sambutan. Ia pun menjadi paham banyak hal yang sebelumnya tak diketahui.

”Saya jadi tahu masalah hama dan panen, bagaimana bercocok tanam yang baik, mengolah hasil pertanian, dan masalah perikanan laut,” tutur Rano.

Untuk hal-hal tersebut, Rano selalu berkonsultasi dengan bawahan yang membidanginya. ”Sekarang saya juga mulai mengetahui bahwa tidak semua lahan pertanian dapat diperlakukan sama baik untuk masalah pupuk, obat hama, maupun jenis bibit padi. Saya sangat berharap program Pemkab Tangerang yang sedang dijalankan dapat berhasil,” kata Rano yang ke mana-mana selalu didampingi staf khusus yang juga adik kandungnya, Suti Karno. (artikel)

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...