Pada awalnya saya mengira Yoga adalah bagian dari ajaran agama Budha. Tapi, sekarang saya makin binggung. Banyak sekali nama-nama yang menyertai kata-kata Yoga ini. Misalnya Anahi Yoga, yang kadang disebut juga sebagai Nude Yoga atau yoga telanjang. Kemudian ada juga Yoni Yoga dan Linga Yoga. Secara fisual Anahi Yoga tampak sebagai gerakan olah fisik -kalau tak dapat disebut senam- dan dilakukan dalam keadaan bugil.
Yoga yang telanjang ini merupakan proses mencapai pembebasan diri, aktualisasi dari tujuan hidup seseorang. Nude Yoga adalah semacam ”deal” dengan hasrat atau nafsu dari dalam, melalui meditasi yang intens, konsentrasi, dan komitmen. Dan jika dikaitkan dengan nafsu atau gairah seksual, latihan ini membentuk manusia yang tidak dikuasai oleh nafsu birahinya, tetapi justru nafsu birahi itu yang berada dalam kendalinya.
Anahi Yoga diberitakan bukan hanya memberikan kesehatan pisik, tetapi juga pemeliharaan postur tubuh dan kecantikan fisik. Lebih dari itu latihan ini dapat menampilkan kecantikan dari dalam (inner beauty).
Dalam terminologi Anahi Yoga, Nirwana(surga) berasal dari kata ”nirvanam” yang berarti ”ketelanjangan” (nakedness). Atau sesuatu yang polos, yang murni, yang eksistensial. Impelementasinya dalam aktivitas seksual, adalah persenggamaan yang tidak diperbudak oleh nafsu, tetapi sesuai dengan eksistensinya (fitrah) yang apa adanya, yang suci. Yaitu, sebagai insan yang ber-reproduksi melalui saling cinta.
Hanya dengan ketelanjangan ini, manusia dapat membedakan antara birahi dan cinta! Jangan sampai hanya karena melihat manusia telanjang lalu nafsu birahinya jadi tak terkendali! Orang yang dapat mencapai tingkat nirwana, yang damai, tenteram, tidak akan diperbudak oleh berbagai nafsu, apa lagi cuma nafsu sex! Binatang -sama-sama telanjang- dapat mengendalikan birahinya. Secara kodrati binatang hanya ber-reproduksi pada musim kawin! Kaya gitu lah, paham mereka!
Memang, suatu penafsiran yang lebih dimuliakan tentang Nirwana adalah suatu derajat atau tingkat yang damai, tenteram, bahagia, dan memberikan kecerahan (bijaksana). Nirwana akan mangangkat seseorang dari status eksistensi yang dirampas, penderitaan, kenistaan, frustasi, malu, kemarahan, dan balas dendam. Nirwana bukanlah lokasi geografis. Bukan tempat, tetapi kondisi. Kondisi batin.
Anahi Yoga atau Nude Yoga dapat dimulai dari latihan Yoni Yoga atau Linga Yoga -tergantung gendernya, meditasi/kontemplasi dan imajinasi seksual sebagai sumber hidup. Dalam terminologi Nude Yoga, Yoni adalah metapora untuk vagina, tempat di mana semua hidup dimulai, dan Linga adalah kiasan untuk penis, penabur benih, yang membentuk kehidupan baru yang lebih baik. Walau dilakukan dalam keadaan bugil, Anahi Yoga adalah exerxise, latihan! Bukan anjuran untuk telanjang di kantor, mall, atau di pasar sore!
Menarik juga, ya, untuk dicermati? Semula, saya kira surga yang dimaksud adalah sekadar kenikmatan yang diperoleh dari akselerasi antara Linga dan Yoni. Eeh … ternyata ada filosofinya yang lebih dalam. Seks dalam Anahi Yoga ternyata hanya salah satu bagian dari se-ambrek paham lain tentang upaya pencapaian Nirwana yang tenteram dan damai itu.
Foto Meditasi lihat disini
Yoga yang telanjang ini merupakan proses mencapai pembebasan diri, aktualisasi dari tujuan hidup seseorang. Nude Yoga adalah semacam ”deal” dengan hasrat atau nafsu dari dalam, melalui meditasi yang intens, konsentrasi, dan komitmen. Dan jika dikaitkan dengan nafsu atau gairah seksual, latihan ini membentuk manusia yang tidak dikuasai oleh nafsu birahinya, tetapi justru nafsu birahi itu yang berada dalam kendalinya.
Anahi Yoga diberitakan bukan hanya memberikan kesehatan pisik, tetapi juga pemeliharaan postur tubuh dan kecantikan fisik. Lebih dari itu latihan ini dapat menampilkan kecantikan dari dalam (inner beauty).
Dalam terminologi Anahi Yoga, Nirwana(surga) berasal dari kata ”nirvanam” yang berarti ”ketelanjangan” (nakedness). Atau sesuatu yang polos, yang murni, yang eksistensial. Impelementasinya dalam aktivitas seksual, adalah persenggamaan yang tidak diperbudak oleh nafsu, tetapi sesuai dengan eksistensinya (fitrah) yang apa adanya, yang suci. Yaitu, sebagai insan yang ber-reproduksi melalui saling cinta.
Hanya dengan ketelanjangan ini, manusia dapat membedakan antara birahi dan cinta! Jangan sampai hanya karena melihat manusia telanjang lalu nafsu birahinya jadi tak terkendali! Orang yang dapat mencapai tingkat nirwana, yang damai, tenteram, tidak akan diperbudak oleh berbagai nafsu, apa lagi cuma nafsu sex! Binatang -sama-sama telanjang- dapat mengendalikan birahinya. Secara kodrati binatang hanya ber-reproduksi pada musim kawin! Kaya gitu lah, paham mereka!
Memang, suatu penafsiran yang lebih dimuliakan tentang Nirwana adalah suatu derajat atau tingkat yang damai, tenteram, bahagia, dan memberikan kecerahan (bijaksana). Nirwana akan mangangkat seseorang dari status eksistensi yang dirampas, penderitaan, kenistaan, frustasi, malu, kemarahan, dan balas dendam. Nirwana bukanlah lokasi geografis. Bukan tempat, tetapi kondisi. Kondisi batin.
Anahi Yoga atau Nude Yoga dapat dimulai dari latihan Yoni Yoga atau Linga Yoga -tergantung gendernya, meditasi/kontemplasi dan imajinasi seksual sebagai sumber hidup. Dalam terminologi Nude Yoga, Yoni adalah metapora untuk vagina, tempat di mana semua hidup dimulai, dan Linga adalah kiasan untuk penis, penabur benih, yang membentuk kehidupan baru yang lebih baik. Walau dilakukan dalam keadaan bugil, Anahi Yoga adalah exerxise, latihan! Bukan anjuran untuk telanjang di kantor, mall, atau di pasar sore!
Menarik juga, ya, untuk dicermati? Semula, saya kira surga yang dimaksud adalah sekadar kenikmatan yang diperoleh dari akselerasi antara Linga dan Yoni. Eeh … ternyata ada filosofinya yang lebih dalam. Seks dalam Anahi Yoga ternyata hanya salah satu bagian dari se-ambrek paham lain tentang upaya pencapaian Nirwana yang tenteram dan damai itu.
Foto Meditasi lihat disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar