Kemampuan Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Sniper

Dedongkot-kotel |
Semboyannya yang terkenal yakni one shot, one kill (satu tembakan, satu terbunuh). Begitulah hukum wajib para sniper. Tidak ada peluru yang terbuang. Tak ada kamus meleset, karena itu pertanda kegagalan. Laksanakan tugas, lalu hilang bak ditelan angin.

Sesuatu yang bersifat tersembunyi atau tersamar (undercover), selalu menarik untuk diungkap. Sniper atau penembak runduk adalah salah satu diantaranya. Sniper, atau penembak runduk adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.

1. Kamuflase

Dalam melaksanakan tugasnya, sniper harus selalu dalam posisi tersembunyi. Sekali ia menampakan diri, dia akan berbalik menjadi orang yang diburu dan menjadi sasaran tembak kontra sniper. Karena syarat utama menjadi sniper adalah memiliki keahlian melakukan penyamaran dan kamuflase agar tetap tak terlihat oleh musuh. Dalam rangka kamuflase itulah, sniper khususnya yang berada di medan perang, mengenakan pakaian khusus yang disebut seragam "Ghillie". Istilah "Ghillie" berasal dari Skotlandia. Dulu Gillie adalah seorang laki - laki yang ditugaskan oleh pemilik tanah di dataran tinggi Skotlandia pada akhir tahun 1800-an.


2. Akurasi

Kunci menembak adalah akurasi, yang berlaku untuk senapan maupun sang penembak. Seorang sniper harus memiliki kemampuan secara akurat memperkirakan berbagai faktor yang mempengaruhi lintasan peluru dan titik impak seperti : Jangkauan target, arah angin, kecepatan angin, ketinggian sniper dan target, dan temperatur disekitarnya.

Sniper dapat mengarahkan senjatanya ke titik nol pada sebuah target, Ini adalah proses menyesuaikan teropong sehingga titik impak dari peluru pada titik tujuan untuk jarak khusus. Sebuah senapan dan teropong harus tetap pada titik nol selama mungkin di bawah semua kondisi. Hal ini untuk mengurangi kebutuhan untuk mengembalikan ke titik zero selama misi.

3. Tempat dan Teknik Persembunyian

Istilah tempat persembunyian berarti posisi yang tertutup atau rahasia, tempat seoran sniper dan timnya melakukan pengamatan dan melakukan tembakan. Suatu persembunyian memberikan penglihatan yang baik pada penembak terhadap wilayah sekitarnya, perlindungan yang baik dari tembakan musuh, dan menyamarkan atau mengkamuflase sniper.

4. Penempatan Tembakan

Penempatan tembakan sangat bervariasi tergantung pada jenis senapan sniper. Senapan sniper militer, yang umumnya tidak digunakan untuk target yang jaraknya kurang dari 300 meter (330 yard), biasanya membidik pada tubuh, khususnya dada. Tembakan ini tergantung pada kerusakan jaringan tubuh, trauma organ, dan darah yang hilang hingga menyebabkan kematian. Sniper polisi yang biasanya melakukan tembakan dari jarak yang jauh lebih pendek mungkin berusaha menembak lebih jitu pada bagian bagian tertentu tubuh atau peralatan khusus.

5. Membidik Target

Sniper dapat membidik orang atau benda, tapi paling sering mereka membidik musuh yang paling penting seperti perwira atau spesialis (yaitu operator komunikasi) sehingga menyebabkan gangguan maksimal terhadap operasi musuh. Personal lainnya yang menjadi target termasuk orang orang yang menunjukan suatu ancaman yang segera bagi sniper, seperti para pembawa anjing yang sering ditugaskan untuk mencari sniper. Apabila mungkin mereka menetapkan target menurun sesuai urutan kepangkatan, atau apabila tak ada orang yang berpangkat, sniper menembak untuk mengacaukan situasi.

6. Relokasi

Sering dalam situasi banyak target, sniper menggunakan relokasi. Sesudah meluncurkan beberapa tembakan dari posisi tertentu, sniper bergerak secara tak terlihat ke lokasi lain sebelum musuh dapat menentukan dimana ia berada dan melakukan serangan balik. Sniper akan sering menggunakan taktik ini untuk menyelamatkan diri, menciptakan suatu atmosfir kekacauan atau kebingunan. Dalam situasi lain yang lebih jarang, relokasi juga digunakan untuk mengurangi faktor angin.

7. Penyamaran Suara

Ketika senapan sniper sangat kuat dan karenanya mengeluarkan letusan yang sangat keras, umumnya sniper menggunakan suatu teknik yang dikenal dengan sound masking, Taktik ini, ditangan seorang penembak jitu yang sangat terampil, dapat digunakan sebagai pengganti peredam suara. Suara yang keras dalam lingkungan, seperti ledakan di udara proyektil altileri atau tepuk tangan gemuruh, sering dapat menyamarkan suara tembakan. Tekink ini sering digunakan dalam operasi rahasia, taktik infiltrasi dan perang gerilya.


sumber 




Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...