1. Ikizukuri, Jepang
Orang Jepang menyukai makanan segar, yang banyak dikenal dengan istilah sashimi. Namun soal kesegaran, nampaknya tidak ada yang mengalahkan ikizukuri. Secara harafiah, ikizukuri memiliki makna : dimakan hidup-hidup.
Oke.  Begini kronologinya. Mula-mula pengunjung diminta memilih ikan mana  yang ingin dia makan dari sebuah akuarium. Anda berhak memilih ikan yang  paling segar, paling berbahagia, dan paling mensyukuri hidup. Kemudian sang koki akan menjaring ikan tersebut keluar dan melakukan ritual penyembelihan, tanpa membunuhnya.
Jika anda penggemar puzzle, ini menarik. Ikan tersebut akan dipancang di meja. Kemudian sang koki akan mengiris-iris daging ikan itu tanpa melukai organ vitalnya. Kemudian dia pun melakukan re-assembly laiknya menyusun puzzle 20 keping. Ini bagus hanya jika anda memandangnya dari sudut pandang artistik. Dari sudut pandang ikan, ini lelucon keparat.
Kemudian  ikan tersebut dibumbui dan dihidangkan kepada anda, dalam keadaan  hidup-hidup. Tidak jarang ketika orangnya sudah selesai makan, sang ikan masih hidup. Tentu saja dia tinggal menyisakan kerangka dan jantung yang masih berdetak.
2. Dojo Tofu, Jepang
Yang kedua agak ‘ringan’ yaitu : dojo tofu, alias tahu rebus isi bayi dojo. Tahu isi daging mungkin terdengar lumayan, namun cara memasaknya boleh dibilang termasuk mengerikan.
Dojo adalah ikan air tawar berbentuk mirip belut. Sialnya, mereka hidup di Jepang.
Resep  memasaknya sederhana. Sangat sederhana. Mula-mula tahu dimasukkan ke  kulkas supaya dingin. Kemudian anak-anak ikan dojo yang masih bayi itu  dimasukkan ke panci berisi air. Dengan perlahan-lahan air di dalam panci  tersebut dipanaskan hingga mendidih. Intinya adalah ikan-ikan kecil  tadi direbus hidup-hidup.
Siapapun koki yang menemukan ide ini jelas seorang psikopat jenius.
Ketika suhu air di dalam panci mulai panas, ikan-ikan tadi akan berenang kebingungan. Sang  koki akan memasukkan tahu-tahu yang dingin tadi ke dalam air mendidih.  Secara otomatis, ikan-ikan kecil tadi berusaha mencari perlindungan dari  suhu air yang panas dengan cara melesakkan diri mereka ke dalam tahu yang dingin.
Dalam  beberapa menit, tahu tadi ikut mendidih dengan anak-anak ikan yang  direbus hidup-hidup di dalamnya. Siap dihidangkan sebagai hidangan  penutup ikizukuri.
3. Ortolan, Perancis
Burung Ortolan adalah burung  yang panjangnya enam inci dan beratnya sekitar 2 ons. Warnanya hijau  zaitun dan kuning, dengan sentuhan merah di sana sini, sangat cantik.
Penyajiannya: Burung  ini ditangkap, matanya dibutakan dengan ditusuk, kemudian di beri makan  paksa dalam sangkar yang sempit sampai tidak dapat bergerak, dan karena  makanan paksa, badannya mengembang sampai dua atau empat kali lipat  ukuran bisanya. Setelah dirasa cukup, burung ini akan ditenggelamkan dalam Armagnac (jenis minuman keras)
Setelah itu, burung  ini disajikan dengan dibakar, dan dimasukkan kedalam mulut dalam  kondisi kepala diluar. Yang anda tinggal lakukan adalah menggigitnya,  sehingga kepalanya terlepas dan anda mengunyah tubuhnya lengkap dengan  semua bagian, tulang dan jerohan lengkap!
4. Foie Gras, Perancis
"Foie  Gras" ini berarti hati berlemak, dan hati ini biasanya diambil dari  bebek atau angsa. Pada awalnya bebek atau angsa ini bebas bermain  suka-suka, dan menikmati masa mudanya dengan penuh keceriaan dan  kegembiraan, tapi sampai akhirnya di usia tertentu, mereka akan diberi  makanan jagung secara paksa sampai hati (liver) mengembang enam kali  lipat ukuran biasanya. 
Cara memberi makanan paksa ini lumayan sadis, si bebek atau angsa, dimasukin pipa lewat mulutnya,  terus campuran jagung dengan minyak dipaksa masuk ke  dalam sistem pencernaannya, yang tentunya, lemak yang masuk ditumpuk di  liver angsa. Nah.. selama si bebek atau angsa tadi dipaksa makan dengan cara sadis ini, dia disimpen dalam kotak kayu yang rapet dan nggak memungkinkan sama sekali si bebek atau angsa tadi bergerak!
5. Feng Gan Ji, Tibet / Cina
Arti  secara literal adalah “Ayam kering angin”, jadi ayamnya dikeringkan  karena angin!. Yang anda butuhkan? Ayam (ya pasti lah), pisau yang luar  biasa tajam, plus koki yang berhati hitam dan dingin.
Penyajiannya:
Kalo penyajiannya sih biasa, tapi cara  persiapannya. Ayam dibelah perutnya hidup-hidup, diambil isi perutnya,  dan diganti dengan berbagai macam bumbu. Setelah itu perutnya dijahit  lagi, dan digantung gitu aja sampai kering! Kalo kokinya sudah ahli  banget, ayamnya kadag masih hidup pas isi perutnya dibuang
6. Keledai Segar, Cina
Masalahnya: Nomor satu: keledai! emang bener sih, daging, tapi kan ndak umum? yaa… ok  deh, masih daging juga sih. Tapi namanya daging sih harusnya ndak  dimakan pas hewannya masih hidup kan?
Masalahnya, penyajiannya: makanan yang disebut Huo Jia Lu (Keledai Hidup) ini disiapkan dengan cara, si keledai diikat kakinya, dan badannya ditidurkan, kemudian si ‘chef’ memotong-motong badan si keledai dan membagikan dagingnya pada saat si keledai berteriak-teriak kesakitan.
Ada lagi cara  yang lebih sadis: Jiao Lu Rou (arti harfiah: Daging Keledai).  Persiapanya mirip, tapi kali ini si keledai dikuliti dan akhirnya  disiram dengan air panas mendidih… sampai matang







 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar