PSSI: "LPI Sama dengan Tarkam"

Niat Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia (GRSNI) menggelar Liga Primer Indonesia (LPI), tandingan Liga Super Indonesia (LSI), mendapat tentangan keras dari PSSI. PSSI bahkan menyebut LPI sebagai kompetisi gelap.

"LPI sama dengan tarkam," ujar Nugraha Besoes, Sekjen PSSI, dengan nada lantang ketika berbincang dengan sejumlah wartawan di Kantor PSSI, Komplek Stadion Gelora Utama Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9/2010).

Nugraha mengatakan semua pihak jika ingin menggelar turnamen atau kompetisi dengan tingkat nasional harus mendapat izin dari PSSI. Alasannya karena para anggota PSSI, yaitu klub-klub, sudah terikat dengan agenda PSSI yaitu mengikuti kompetisi mulai dari LSI hingga Divisi Tiga.

"Makanya kalau nggak ada izin dari PSSI, namanya sama dengan Tarkam. Tarkam yang hadiahnya sapi atau kambing," cetusnya.

PSSI kini punya agenda tahunan yang harus ditaati oleh setiap anggotanya. Agenda tersebut berupa kompetisi Liga Super, Divisi Utama, Divisi Satu, Dua dan Tiga. Lalu ada kompetisi kelompok umur untuk tingkat junior.

Kemudian ada Liga Futsal dan akan diselenggarakan Liga Sepak Bola Wanita. Tak hanya itu ada pula turnamen Piala Indonesia yang mempertemukan semua klub dari berbagai level kompetisi di tanah air. Belum lagi jadwal kegiatan timnas senior dan junior.

Jika LPI nanti tetap ngotot digelar, PSSI mempertanyakan waktu penyelenggaraannya. "Liga Super itu delapan bulan. LPI mau ditaruh di mana? Kalau mau bikin dua tim, satu tim saja repot ngurusnya," imbuhnya.

Tak hanya itu peringkat klub peserta LPI juga dipertanyakan PSSI. PSSI menilai rencana LPI yang akan menampung semua klub dalam satu kompetisi sangat tidak masuk akal.

"Masa yang di Liga Super disatukan dengan yang di Divisi Utama atau Divisi Satu? Yang berhak menentukan peringkat dan posisi klub tetap PSSI," tegasnya.

PSSI berjanji benar-benar akan menindak tegas, tidak hanya klub, tapi juga pemain yang ikut serta di LPI. Klub akan dicoret dari keanggotaan PSSI. Pemain yang merumput di LPI akan dikenakan sanksi hingga tak boleh bergabung dengan timnas.

"Makanya semuanya dipikir baik-baik dulu deh. Jangan seakan-akan yang paling tahu soal aturan" tambahnya.

Soal adanya dukungan Menpora Andi Mallarangeng terhadap rencana menggelar LPI, Nugraha menanggapinya dengan santai. "Yah mungkin beliau belum tentu tahu dengan aturan PSSI atau FIFA," tandasnya.

PSSI bisa memberi izin jika LPI ingin mengambil alih penyelanggaran Piala Indonesia. "Kalau itu boleh, silakan, karena kan sifatnya turnamen. Mereka silakan menyelenggarakannya, mencari dana dan sebagainya. Tapi tetap harus ada izin PSSI," tandasnya.

Fajar Anugrah Putra(Yahoo News)

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...