HARGA TELUR ITIK

Untuk telur yang satu ini, blitar memang bukan menjadi acuan harganya. Populasi itik di blitar jumlahnya tidak sebesar populasi layer(ayam ras), ayam arab dan puyuh.

Populasi itik sebenarnya untuk jawa timur yang cukup besar adalah di jawa timur bagian timur atau wilayah tapal kuda, mulai probolinggo sampai dengan banyuwangi. Hanya karena blitar sudah terkenal sebagai sentral nya telur, seolah-olah pengiriman telur itik pun kebanyakan suplai nya dari blitar juga.

Dari yang saya amati sampai saat ini, pada waktu telur itik permintaannya naik, justru banyak pengepul dari blitar ini yang mendatangkan telur itik dari wilayah timur jatim ini. Jadi naik atau turunya telur itik bisa kita prediksi justru dari daerah probolinggo sampai banyuwangi ini.

Untuk daerah tapal kuda ini, telur pengiriman rutinya ke daerah Bali. Jadi apabila permintaan dari Bali ini naik maka harga pun akan ikut naik, yang kemudian juga di ikuti juga kenaikan harga telur itik di blitar. Tetapi kalau permintaan telur dari bali ini lembek, maka telur-telur ini larinya ke wilayah barat, sehingga harga yang ke arah baratpun turun.

Kapan harga telur itik ini akan kembali membaik? Kita bisa membaca indiksinya dari naiknya permintaan telur itik ini dari Bali. Permintaan telur dari bali naik jika disana akan ada upacara hari besar ke agamaan. Mungkin lain waktu akan saya tuliskan juga kapan saja hari besar- hari besar keagamaan di Bali yang sangat membutuhkan pasokan telur itik yang cukup besar.


readmore »»  

TUMPANGSARI


Banyak sekali yang bisa kita dapatkan dengan mengoptimalkan kandang kita, misalnya jarak antar kandang bisa kita pakai sebagai kolam ikan, karena kandang yang sehat itu sebaiknya mempunyai jarak antar kandang itu juga selebar kandang itu sendiri.

Selain dengan membuat kolam diantara kandang , tak kalah menguntungkanya jika kita memelihara ulat pakan burung atau yang bisa kita kenal dengan ulat hongkong di bawah kandang kita.

Pemeliharaan ulat ini hampir bisa dikatakan sama sekali tidak memerlukan perawatan yang berarti, cuma supaya di bawah kandang ini bisa kita berikan benih ulat, sarat utamanya yaitu kotoran ternak kita harus benar-benar kering.

Untuk memulai ternak ulat ini sebetulnya tidak terlalu sulit, untuk bibit awalnya kita bisa beli ulat pakan burung di pasar beberapa kilo, kemudian kita taburkan merata di seluruh bagian kandang kita. Ulat-ulat tersebut akan makan dari makanan yang terjatuh dari tempat pakan ayam kita.

Kita tungu saja beberapa bulan kemudian sudah siap untuk di panen, biarkan saja anak kandang yang menikmati hasilnya, jadi selain mereka mendapatkan gaji bulanan, mereka bisa mendapatkan hasil tambahan dari penjualan ulat ini dan kotoran ayam. Dengan demikian mereka akan lebih bersemangat lagi untuk bekerja, karena adanya hasil tambahan buat mereka. Selamat mencoba.
readmore »»  

BAGAIMANA TERNAK BISA BERTAHAN TERHADAP FLUKTUASI HARGA?

Dengan harga telur yang turun sangat drastis seperti ini, banyak sekali peternak yang tidak bisa bertahan. Padahal kondisi seperti ini belum ada satu bulan.

Bagaimana kita bisa bertahan terhadap fluktuasi harga seperti ini? Dalam perjalanan peternakan unggas, pasti ada masa-masa seperti ini, Entah itu berlangsung lama atau sebentar. Kalau kita sudah ingin fokus terhadap bisnis peternakan ini kita harus membiasakan diri dengan kondisi seperti ini.

Untuk bisa bertahan terhadap penurunan harga telur yang jauh di bawah BEP seperti ini, Jawaban yang paling tepat adalah stok pakan. Apabila kita sudah mempunyai stok pakan sampai 3 bulan kedepan maka hal seperti ini tidak akan terlalu menganggu sirkulasi bisnis kita.

Pada saat harga jual telur cukup bagus yang perlu kita prioritaskan adalah memperkuat stok pakan kita, setelah kita mempunyai stok pakan minimal 3 bulan baru kita mulai ekspansi untuk menambah populasi ternak kita.

Teknik seperti itulah yang saya pelajari dari farm-farm besar di blitar yang populasinya sudah mencapai ratusan ribu ekor. Yang notabene mereka masih tetap eksis dan bertambah besar sejak mereka memulai usahanya pada tahun 1980-an.
readmore »»  

Agen Telur Blitar

Pada awalnya saya menulis blog ini sebenarnya saya tujukan untuk sharing informasi untuk pedagang dan peternak di negeri ini. Karena menurut saya, peternak itu tidak ada persaingan satu dengan lainya. Peternak itu ibarat kakinya terikat satu dengan lainnya, kalo harga baik kita semua merasakanya, dan apabila harga jatuh kita semua pun merasakan dampaknya. Tidak perduli itu peternak besar maupun kecil. Karena itu apabila komunikasi antar peternak dapat terjalin dengan baik, maka kita bisa mengambil langkah yang tepat dalam mengembangkan usaha peternakan kita.



Tetapi banyak juga sms maupun telepon ke hp saya dari para distributor telur dari luar kota, yang menanyakan bagaimana cara mendapatkan harga seperti yang saya infokan tersebut. Perlu saya jelaskan bahwa saya memang tidak melakukan transaksi jual beli langsung dengan pedagang dari luar kota, demi untuk menjaga ke- independen-nan sms info ini, tetapi jika ada member sms info yang ingin order telur dari blitar, saya akan memberikan informasi dimana anda bisa memperoleh harga sesuai dengan kisaran harga sms info tersebut.



Di blitar banyak sekali PS (Poultry Shop) yang menjual telurnya ke luar kota, bahkan untuk peternak besar ( yang kapasitas produksinya lebih 5 ton/hari) biasanya juga melakukan pengiriman langsung ke luar kota meskipun sebagian telurnya juga masih tergantung penjualannya kepada PS-PS lokal.



Untuk bisa bertransaksi dengan PS lokal di blitar ini tentu pada awalnya juga agak rumit, misalnya tentang masalah pembayaran atau waktu harga sedang naik. Jika anda adalah pedagang dari luar kota yang baru melakukan transaksi tentu akan diminta pembayaranya kontan atau transfer dulu sebagian. Hal ini memang perlu maklumi, karena sebagai pemain baru tentu harus bisa menunjukkan kredibilitasnya, dan para PS atau pedagang dari blitar ini tentunya juga sangat berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan pemain yang masih di anggap baru.



Sebaiknya anda mencoba untuk mendapatkan suplier baru ini sebaiknya pada saat telur di blitar turun atau sedang macet, karena jika anda melakukan penawaran pada waktu harga naik tentu sulit untuk bisa mendaptkan barang, karena para suplier ini tentu mengutamakan langganan rutinya. Seandainya dapat pun tentu harga nya diangkat lebih tinggi dari harga normalnya.



Untuk masalah harga bagaimana? Di blitar banyak sekali distributor telur besar yang harga nya bisa di bandingkan , jangan sampai anda hanya mempunyai satu suplier dari blitar. Kalo hanya punya satu suplier tentu sulit sekali untuk memperoleh harga yang baik dengan kualitas yang bagus. Bahkan bila anda bisa membayar kontan saya yakin anda bisa mendapatkan harga di blitar yang lebih murah dari info harga yang saya informasikan.





DAFTARKAN NOMOR HP ANDA MENJADI MEMBER SMS INFO

TRANSFER RP 50.000 KE REK BCA 0243945825 an DINA KUSUMAWATI

SMS NO HP ANDA KE 085755064745

(MAAF TIDAK BISA MENERIMA TELEPON KARENA TERPASANG DI MODEM GSM)

KAMI AKAN MENGIRIMKAN SMS INFO HARGA TIAP HARI

( PAGI,SIANG DAN SETIAP ADA PERUBAHAN HARGA)

UNTUK 1 BULAN KE NOMER HP ANDA

DAPATKAN INFORMASI NAIK/TURUN HARGA TELUR SEDINI MUNGKIN



HARGA TELUR BLITAR ACUAN STANDAR HARGA TELUR NASIONAL





____________Pasang Iklan Disini_______________









CUJ PS

Blitar - Jawa Timur- Indonesia

Khusus Telur Ras

Minimal Order 4 ton

















Budi Jaya PS

Tulungagung - Jawa Timur - Indonesia

Khusus Telur Arab dan Telur Puyuh

Melayani pengiriman telur arab dengan bus antar kota

Sehingga Anda dapat harga lebih murah

Minimal order 10.000 butir.



Info lebih lanjut hub:

0342-7812547





















Telur Arab/Kampung biasa, orange dan merah

Melayani pengiriman telur arab / telur kampung biasa, orange dan merah Luar kota dan Luar Pulau

















readmore »»  

Mesin Tetas Ayam

Usaha peternakan unggas (ayam dan itik) merupakan jenis usaha yang cukup menjanjikan. Hal ini didasari oleh jumlah permintaan produk hewani asal unggas baik telur maupun daging tiap tahun makin meningkat. Sebagai contoh di Kotamadya Kendari pada tahun 2002 permintaan ayam buras berkisar 500 – 600 ekor per minggu, sementara baru tepenuhi 300 – 400 ekor per minggu (Anonim, 2002).

Dilihat dari data permintaan tersebut prospek usaha agribisnis unggas yang salah satunya adalah ayam buras cukup potensial. Keunggulan lain usaha agribisnis unggas adalah tidak mutlak memerlukan biaya yang besar, tergantung dari kemampuan peternak yang korelasinya dengan skala pemilikan. Selain itu jenis ternak ini telah lama dikenal masyarakat sehingga teknik budidayanya tidak terlalu rumit. Dalam upaya memacu usaha peternakan unggas perlu adanya sentuhan teknologi tepat dan mudah diterapkan oleh peternak. Dari sisi ketersediaan bibit, teknologi penetasan telur buatan dengan penggunaan mesin tetas telur sangat cocok diterapkan. Keunggulan teknologi ini adalah menghilangkan periode mengeram pada induk sehingga induk mampu menghasilkan telur lebih banyak selama hidupnya, selain itu anak ayam dapat di produksi dalam jumlah yang besar pada waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari mesin tetas ini adalah menciptakan situasi dan kondisi yang sama pada saat telur dierami oleh induk. Kondisi yang perlu diperhatikan adalah suhu dan kelembaban. Suhu optimal adalah 38,8o C atau 101o F. Kondisi suhu tersebut dapat direkayasa dengan penggunaan sumber panas listrik maupun lampu minyak dan untuk kelembaban optimal digunakan air yang ditempatkan dalam mesin tetas. Mesin tetas dibedakan atas dasar sumber panas yang digunakan. Pertama, mesin tetas elektrik dengan menggunakan listrik yang dihubungkan dengan lampu pijar sebagai sumber panas. Kedua, mesin tetas yang menggunakan sumber panas lampu minyak yang dihubungkan dengan silinder yang terbuat dari seng plat sebagai sumber panas. Ketiga, mesin tetas kombinasi yaitu gabungan dari sumber panas yang berbeda (listrik dan lampu minyak), jenis mesin tetas ini sangat efektif pada daerah yang sering mengalami pemadaman lampu, sehingga pada saat lampu padam maka digunakan lampu minyak sebagai sumber panas. Model mesin tetas telur ini dapat diperoleh di toko poultry shop atau membuat sendiri dengan bahan yang mudah dan tersedia di tempat. Besarnya mesin tetas telur yang digunakan disesuaikan dengan kapasitas telur yang akan ditetaskan seperti ; 200 butir, 400 butir dan 600 butir. II. Bahan - Bahan yang Digunakan Pembuatan mesin tetas disesuaikan dengan kondisi sumber panas yang tersedia. Pada tempat yang belum ada listrik bisa dibuat mesin tetas dengan menggunakan lampu minyak sedangkan daerah yang tersedia listrik bisa dibuat mesin tetas telur elektrik atau mesin tetas kombinasi.

Bahan-bahan yang digunakan antara lain :

1.Kayu kaso 4 x 5 cm sebagai rangka mesin
2.Tripleks melamin, kaca dan engsel
3.Kawat ram (tempat peletakan telur)
4.Paku dan seng plat
5.Nampan air dan thermometer
5.Alat pengatur suhu (thermoregulator)
6.Lampu pijar dan lampu minyak

Cara Pengoperasian Mesin Tetas Telur

A. Persiapan
Sebelum digunakan, mesin tetas harus dibersihkan dahulu dari mikroorganisma pengganggu dengan jalan penyemprotan bahan pembunuh kuman / desinfektan.
Pemanas dihidupkan.24 jam sebelum telur dimasukan ke dalam mesin tetas,
Telur dibersihkan dengan menggunakan lap basah hangat dan tiriskan.
Suhu mesin tetas harus konstan, diusahakan 38,8o C atau 101o F.
Nampan air diisi air secukupnya (tidak sampai penuh), penggunaan air ini untuk menjaga kelembaban mesin tetas, untuk itu selama penetasan harus diperhatikan stabilitas volume air.
Setelah telur bersih dan kering, telur diberi tanda pada kedua belah sisi dengan spidol atau alat tulis lain, misal ; huruf A dan B di kedua belah sisi. Pemberian tanda ini berguna untuk memudahkan dalam pemutaran telur agar lebih merata.
Telur yang sudah ditandai dimasukan secara perlahan ke dalam mesin tetas dengan posisi tanda seragam. Tutuplah mesin tetas setelah semua telur dimasukan.

B. Operasional Penetasan
Setelah 48 jam telur dalam mesin tetas, mulai dilakukan pemutaran telur setiap pagi dan sore.
Pemutaran telur dilakukan sampai hari ke 18.
Pemeriksaan telur sebaiknya dilakukan 2 kali, yaitu pada hari ke 7 dan hari ke 18.
Telur yang bertunas (tanda telur hidup) tampak terang dan tidak terdapat bintik-bintik merah
Telur yang bertunas ditandai dengan adanya titik merah di bagian petengahan, ukurannya kira-kira sebesar biji kacang hijau dan tampak bergerak. Apabila titik merah tersebut tidak bergerak pertanda embrio dalam telur mati, maka telur yang mati tersebut harus dibuang agar telur tidak membusuk dalam mesin.
Telur akan memenetas pada hari ke 20 atau 21.
Anak ayam yang keluar dari telur dibiarkan dahulu dalam mesin selama kurang lebih 24 jam, sampai bulu anak ayam kering dan kondisi anak ayam normal.
Setelah kering dan normal, anak ayam bisa dikeluarkan dari mesin tetas.

mesin-tetas

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2002. Sulawesi Tenggara Dalam Angka. BPS Sulawesi Tenggara.Rasyaf. M. 1997, Beternak Ayam Kampung . Penebar Swadaya. Jakarta.

Sumber : http://sultra.litbang.deptan.go.id
readmore »»  

Pakan Ternak dari Limbah

Produksi tahu, tempe, tapioca, kecambah, dan huller penggilingan padi pada umumnya banyak diusahakan sebagai industri kecil dan industri rumah tangga seperti pembuatan minyak kelapa di pedesaan. Limbah atau sisa ampasnya masih banyak yang dipasarkan mentahan belum diolah menjadi komoditi produk yang memiliki nilai tambah produksi di pedesaan. Kadang ampas atau limbah produksi

pada musim basah tidak laku dijual dan membusuk menjadi kotoran yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Begitu juga sisa-sisa limbah sayuran pasar setiap hari hanya menimbulkan kotoran, belum termanfaatkan dan jumlahnya cukup banyak.
Bahan-bahan untuk membuat 20 kg ransum basah adalah sebagai berikut:
Dedak 3 kg; ampas (tahu, kelapa, ubi) 3 kg/masing-masing bagian; sisa-sisa tanaman dan hijauan 4 kg; tapioca ½ kg; garam dapur 100 gr; air bersih 10 liter.

Kandungan Ransum Basah:
Serat – karbohidrat – protein – garam – dan air (untuk membuat ransum dalam jumlah besar/banyak bahan tinggal mengalikan kelipatan jumlahnya saja).

Cara Membuat:
1. Semua bahan yang sudah ditakar sesuai dengan bahan yang akan dibuat ransum, bahan-bahan dicampur dan diaduk jadi satu pada bak atau wadah besar atau yang lebih baik menggunakan drum yang bersih sekaligus menjadi tempat untuk memasaknya di atas tungku api.
2. Bila adonan sudah menjadi seperti bubur encer, panaskan sampai mengental.
3. Aduk terus selama proses memasak/memanaskan di atas api, jaga jangan sampai hangus pada bagian bawah dan atasnya.
4. Proses pemanasan cukup sampai mengental/padat.
5. Angkat dan dinginkan di lantai.
6. Cetak adonan masak/pakan pada alas jemur bedek bambu. Ukuran tebal 2,5 – 3 cm, panjang 30 cm dan lebar (ukuran kertas polio). Cetakan dapat dibuat dari bingkai bambu.
7. jemur dan bolak balik sesuai keadaan.
8. kekeringan kadar air sampai 14%.
9. simpan ransum pada kaleng dan tutup rapat untuk persediaan ransum sehari-hari ternak peliharaan.
10. berikan ransum ternak sesuai kebutuhan.

Cara Pemberian Ransum pada Ternak:
1. Bila tidak melakukan penjemuran/mengeringkan ransum/ransum basah setelah dimasak dapat langsung diberikan dengan cara tambahkan lagi air dingin agar ransum menjadi bubur encer dan berikan pada ternak.
2. ransum padat/kering seduh/rendam dengan air panas/dingin, bila sudah hancur buat seperti bubur hancur dan berikan pada ternak sapi, kuda, kambing, babi dan unggas bebek, angsa dan kalkun (dosis 1 kg ransum + 5 liter air) untuk 1 x makan tambahan per hari per ekor sapi.

Sumber: Sinar Tani.
readmore »»  

Singkong Pakan Ternak

Singkong kering atau yang biasanya sering juga disebut dengan gaplek juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang ekonomis dan mudah didapatkan.
Gaplek (singkong dikeringkan)—biasa juga dikenal dengan cassava—memiliki berbagai kelebihan untuk alternatif substitusi jagung. Ia mengandung kanji (starch) 70 – 82 %, energi metabolik tinggi (2.900 -3.200 kcal), meski kandungan proteinnya rendah (0,7 – 1,3 %).

Sementara soal harga, di tingkat pengepul berkisar Rp 800–900/kg, dan masuk jalur perdagangan dijual Rp 1.000/kg. Dibandingkan harga jagung saat ini yang mencapai Rp 2.200/kg maka cassava layak dipilih untuk substitusi-sebagian pemakaian jagung.
Sentra penghasil cassava antara lain Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Kabupaten Gunung Kidul sejak lama terkenal sebagai sentra gaplek di Jogjakarta. Dari luasan daerah Gunung Kidul yang 148.536 ha, ditanami singkong 53.453 ha atau 35,98 %. Tingkat produksi 2005, 22.185,3 ton, dengan kapasitas produksi 49,36 kuintal/ha. Dari produksi tersebut, sebanyak 11 % dikonsumsi sendiri, disimpan sebagai gaplek 28 %, dijual basah sebagai ubi 21 %, dan dijual untuk bahan baku olahan 41 %. Sejauh ini baru 10 % produksi yang digunakan sebagai bahan baku pakan ternak.


Netralisasi Sianogenik
Akar dan daun cassava mengandung senyawa anti nutrisi yaitu glukosida linamarin dan lotaustralin. Jika senyawa tersebut terhidrolisa oleh aktivitas enzim linamarase akan membebaskan asam sianogenik yang dapat menyebabkan keracunan pada ternak apabila terdapat dalam jumlah di atas batas aman. Dalam reaksinya, linamarin plus air dengan bantuan enzim linamarase menghasilkan asam sianogenik plus aseton plus glukosa. Tinggi rendahnya kadar total glukosida sianogenik dalam akar atau daun cassava akan membedakan antara varietas pahit (lebih tinggi toksisitasnya) dan varietas manis. Metoda ekonomis yang sejauh ini paling efektif menghilangkan seluruh atau sebagian asam sianogenik adalah dengan pemberian panas. Perlakuan suhu antara 40 dan 800C efektif untuk menghilangkan asam sianogenik. Dehidrasi alami dengan pemanasan di bawah sinar matahari juga merupakan cara yang aman untuk menghilangkan asam sianogenik tanpa akan mengaktifkan enzim linamarase. Batas aman kandungan sianogenik adalah Bunyi yang Khas
Gaplek sebenarnya merupakan salah satu upaya pengawetan produk singkong untuk tujuan (biasanya) non konsumsi. Cara pembuatannya sangat sederhana yaitu umbi akar dikelupas kulitnya, dipotong–potong, selanjutnya dijemur selama 2 – 3 hari tergantung intensitas sinar matahari. Bisa juga menggunakan alat pengering. Penjemuran dihentikan setelah kadar air turun menjadi 12-14%. Disebut kering apabila dipatahkan mengeluarkan bunyi yang khas. Racun sianogen sebagian besar terdapat pada kulit akar. Tindakan pengelupasan kulit, perendaman dan penjemuran, signifikan menurunkan kandungan sianogen. Standar spesifikasi minimum dari gaplek adalah kadar kanji minimum 65 %, serat kasar maksimum 5 %, pasir minimum 3 %, kadar air maksimum 14 %.
Cara pengawetan lain, membuatnya dalam bentuk pellet. Cassava kering digiling menggunakan hammer mill lalu dimasukkan dalam mesin pelletmill dimana sebelumnya dilewatkan ke dalam conditioner yang memberikan uap air panas (steam). Dengan bentuk pellet, kualitas bahan dan ukurannya menjadi lebih seragam, mengurangi tepung yang timbul selama penanganan, mengambil tempat 25 – 30 % lebih efisien dibandingkan jika masih dalam bentuk potongan besar, memudahkan dan mengefisienkan proses pengangkutan.

Kombinasi Cassava : Kedele
Karena cassava rendah protein, dalam penggunaannya sebagai bahan baku pakan unggas dikombinasikan dengan bahan kaya protein lain (bungkil kedele) seperti diperlihatkan pada Tabel 2. Kombinasi 82 % cassava dan 18 % kedele mempunyai kandungan nutrisi setara dengan jagung. Tepung cassava dapat mensubstitusi 45 - 50 % jagung untuk pakan broiler starter tanpa menimbulkan efek yang merugikan terhadap laju pertumbuhan, konsumsi pakan dan konversi pakan. Percobaan lain menambahkan tepung cassava yang berupa campuran antara bagian akar umbi dan daun serta tangkai lunak untuk menggantikan 25 % dan 50 % jagung yang dipakai (dari level jagung 50 %). Pakan percobaan mengandung 12,5 % dan 25 % tepung cassava. Campuran tepung cassava terdiri bagian akar dan campuran daun / tangkai 2,5 : 1; sedangkan perbandingan daun terhadap tangkai 5 : 1. Hasil percobaan memperlihatkan meskipun cassava digunakan pada level tinggi tidak terlihat adanya gangguan kesehatan, meski laju pertumbuhan dan efisiensi pakan terganggu (13 % dan 19 % laju pertumbuhan dibandingkan pakan kontrol serta 14 % dan 26 % konversi pakan). Penggunaan tepung cassava dianggap masih bernilai ekonomis terlebih saat harga jagung tinggi.

Efek Pigmentasi
Mengingat pakan broiler kebanyakan diberikan dalam bentuk pellet atau crumble maka cassava bisa digunakan dalam jumlah yang lebih tinggi. Pada percobaan terhadap ayam broiler, bagian akar cassava dapat diberikan sampai level 45 – 50 % sementara bagian daunnya 5 – 6 %. Tabel 3 memperlihatkan contoh formulasi penggunaan cassava untuk mensubstitusi jagung dalam percobaan pada broiler starter (3.a) dan finisher (3.b). Penggunaan cassava level tinggi dan juga kedele utuh tidak memberikan pengaruh merugikan terhadap kondisi litter (kotoran) yang dihasilkan broiler. Hanya saja penggunaan cassava (bagian akar) mengganggu pigmentasi kuning pada bagian kaki, paruh, kulit dan perlemakan. Jika dilakukan ranking pigmentasi dari 1 (pigmentasi buruk) sampai 4 (pigmentasi baik), maka pakan yang mengandung campuran cassava akar dan daun memberikan kualitas pigmentasi yang sama dengan pakan kontrol (jagung) bernilai 4. Apabila pakan disajikan dalam bentuk tepung, sebaiknya penggunaan cassava tepung tidak lebih dari 20 % (starter) dan 25 % (finisher).

Energi Metabolik dan Konsumsi Pakan
Berbeda dengan pakan broiler yang mensyaratkan energi tinggi, pakan layer membutuhkan tingkat energi metabolik yang lebih rendah (2800 kcal/kg). Sebaiknya penggunaan cassava dalam pakan layer tidak lebih dari 20 %. Lebih tinggi dari itu akan berisiko menurunkan konsumsi pakan. Pada percobaan menggunakan cassava tepung untuk mensubstitusi jagung 10 – 20 %, diberikan pada beberapa fase umur ayam petelur memperlihatkan perbedaan tingkat produksi telur, meski tidak signifikan. Ada kecenderungan konsumsi pakan sedikit menurun (1 gr/ek/hari).

Sumber: http://www.trobos.com
readmore »»  

KREMIS UNTUK PAKAN ITIK

Selain konsentrat dan katul, pakan substitusi untuk itik banyak sekali, mulai dari tepung roti, karak atau kremis seperti ini. Diantara makanan tambahan untuk itik ini, kremis merupakan bahan yang cukup murah namun memiliki kadar protein yang cukup tinggi.

Teman saya dari banyuwangi, kemarin menawarkan kepada saya, cuma kremis ini kurang cocok untuk ayam petelur. Proteinnya cukup tinggi, namun kadar kalsiumnya juga cukup tinggi. Kadar kalsiumnya ini dari kulit kerangnya tersebut. Kalau kremis ini di gunakan untuk itik maka akan dapat mengurangi jumlah konsentrat yang harus diberikan.

Teman saya minta tolong untuk membantu memasarkan barangnya ini, dia mengatakan untuk harga di banyuwangi saat ini dijual dengan harga 1100/kg, untuk pengiriman sampai tempat tinggal menambah ongkos transport sampai ke tempat tersebut. Nah... ada yang berminat? Silahkan menghubungi Kami.
readmore »»  

Budidaya Cacing Tanah

1. SEJARAH SINGKAT
Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk kelas Oligochaeta. Famili terpenting dari kelas ini Megascilicidae dan Lumbricidae Cacing tanah bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yang sangat menakjubkan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.



cacing



2. SENTRA PERIKANAN

Sentra peternakan cacing terbesar terdapat di Jawa Barat khususnya Bandung-Sumedang dan sekitarnya.

3. JENIS

Jenis-jenis yang paling banyak dikembangkan oleh manusia berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae dengan genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus. Beberapa jenis cacing tanah yang kini banyak diternakan antara lain: Pheretima, Periony dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan. Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain. Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung. Cacing tanah jenis Perionyx berbentuk gilik berwarna ungu tua sampai merah kecokelatan dengan jumlah segmen 75-165 dan klitelumnya terletak pada segmen 13 dan 17. Cacing ini biasanya agak manja sehingga dalam pemeliharaannya diperlukan perhatian yang lebih serius. Cacing jenis Lumbricus Rubellus memiliki keunggulan lebih dibanding kedua jenis yang lain di atas, karena produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi telur/anakan dan produksi bekas cacing “kascing”) serta tidak banyak bergerak

4. MANFAAT

Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai:
Bahan Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
Bahan Baku Kosmetik
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
Makanan Manusia
Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.

5. PERSYARATAN LOKASI
Tanah sebagai media hidup cacing harus mengandung bahan organik dalam jumlah yang besar.
Bahan-bahan organik tanah dapat berasal dari serasah (daun yang gugur), kotoran ternak atau tanaman dan hewan yang mati. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yang mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
Untuk pertumbuhan yang baik, cacing tanah memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau ph sekitar 6-7,2. Dengan kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing tanah dapat bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi.
Kelembaban yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah adalah antara 15-30 %.
Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan kokon adalah sekitar 15–25 derajat C atau suam-suam kuku. Suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat C masih baik asal ada naungan yang cukup dan kelembaban optimal.
Lokasi pemeliharaan cacing tanah diusahakan agar mudah penanganan dan pengawasannya serta tidak terkena sinar matahari secara langsung, misalnya di bawah pohon rindang, di tepi rumah atau di ruangan khusus (permanen) yang atapnya terbuat dari bahan-bahan yang tidak meneruskan sinar dan tidak menyimpan panas.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Pembuatan kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat seperti bambu, rumbia, papan bekas, ijuk dan genteng tanah liat. Salah satu contoh kandang permanen untuk peternakan skala besar adalah yang berukuran 1,5 x 18 m dengan tinggi 0,45 m. Didalamnya dibuat rak-rak bertingkat sebagai tempat wadah-wadah pemeliharaan. Bangunan kandang dapat pula tanpa dinding (bangunan terbuka). Model-model sistem budidaya, antara lain rak berbaki, kotak bertumpuk, pancing bertingkat atau pancing berjajar..
Pembibitan
Persiapan yang diperlukan dalam pembudidayaan cacing tanah adalah meramu media tumbuh, menyediakan bibit unggul, mempersiapkan kandang cacing dan kandang pelindung.
Pemilihan Bibit Calon Induk
Sebaiknya dalam beternak cacing tanah secara komersial digunakan bibit yang sudah ada karena diperlukan dalam jumlah yang besar. Namun bila akan dimulai dari skala kecil dapat pula dipakai bibit cacing tanah dari alam, yaitu dari tumpukan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan.
Pemeliharaan Bibit Calon Induk
Pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa cara:
pemeliharaan cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai tempat yang digunakan. Cacing tanah dapat dipilih yang muda atau dewasa. Jika sarang berukuran tinggi sekitar 0,3 m, panjang 2,5 m dan lebar kurang lebih 1 m, dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
pemeliharaan dimulai dengan jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah, sebagian cacing tanah dipindahkan ke bak lain.
pemeliharaan kombinasi cara a dan b.
pemeliharaan khusus kokon sampai anak, setelah dewasa di pindah ke bak lain.
Pemeliharaan khusus cacing dewasa sebagai bibit.
Sistem Pemuliabiakan
Apabila media pemeliharaan telah siap dan bibit cacing tanah sudah ada, maka penanaman dapat segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan. Bibit cacing tanah yang ada tidaklah sekaligus dimasukan ke dalam media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit. Beberapa bibit cacing tanah diletakan di atas media, kemudian diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak. Jika terlihat masuk, baru bibit cacing yang lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali diamati, mungkin ada yang berkeliaran di atas media atau ada yang meninggalkan media (wadah). Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yang meninggalkan wadah berarti cacing tanah itu betah dan media sudah cocok. Sebaliknya bila media tidak cocok, cacing akan berkeliaran di permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus segera diganti dengan yang baru. Perbaikan dapat dilakukan dengan cara disiram dengan air, kemudian diperas hingga air perasannya terlihat berwarna bening (tidak berwarna hitam atau cokelat tua).
Reproduksi, Perkawinan
Cacing tanah termasuk hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh. Namun demikian, untuk pembuahan, tidak dapat dilakukannya sendiri. Dari perkawinan sepasang cacing tanah, masing-masing akan dihasilkan satu kokon yang berisi telur-telur. Kokon berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api. Kokon ini diletakkan di tempat yang lembab. Dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. Setiap kokon akan menghasilkan 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor. Diperkirakan 100 ekor cacing dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun. Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan yang ditandai dengan adanya gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan. Selama 7-10 hari setelah perkawinan cacing dewasa akan dihasilkan 1 kokon.
Pemeliharaan
Pemberian Pakan
Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yang ditanam. Apabila yang ditanam 1 Kg, maka pakan yang harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan, kecuali kotoran yang hanya dipakai sebagai media. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pada cacing tanah, antara lain :
pakan yang diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur dengan cara diblender.
bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dari peti wadah tidak ditaburi pakan.
pakan ditutup dengan plastik, karung , atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus diaduk dan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
bubur pakan yang akan diberikan pada cacing tanah mempunyai perbandingan air 1:1.
Penggantian Media
Media yang sudah menjadi tanah/kascing atau yang telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak dan induk dipisahkan dan ditumbuhkan pada media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.
Proses Kelahiran
Bahan untuk media pembuatan sarang adalah: kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran/kardus/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yang tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk dan ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran dan kotaran ternak dijadikan satu dengan persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.

7. HAMA DAN PENYAKIT

Keberhasilan beternak cacing tanah tidak terlepas dari pengendalian terhadap hama dan musuh cacing tanah. Beberapa hama dan musuh cacing tanah antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, kutu dan lain-lain. Musuh yang juga ditakuti adalah semut merah yang memakan pakan cacing tanah yang mengandung karbohidrat dan lemak. Padahal kedua zat ini diperlukan untuk penggemukan cacing tanah. Pencegahan serangan semut merah dilakukan dengan cara disekitar wadah pemeliharaan (dirambang) diberi air cukup.

8. PANEN

Dalam beternak cacing tanah ada dua hasil terpenting (utama) yang dapat diharapkan, yaitu biomas (cacing tanah itu sendiri) dan kascing (bekas cacing). Panen cacing dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan mengunakan alat penerangan seperti lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya sehingga mereka akan berkumpul di bagian atas media. Kemudian kita tinggal memisahkan cacing tanah itu dengan medianya. Ada cara panen yang lebih ekonomis dengan membalikan sarang. Dibalik sarang yang gelap ini cacing biasanya berkumpul dan cacing mudah terkumpul, kemudian sarang dibalik kembali dan pisahkan cacing yang tertinggal. Jika pada saat panen sudah terlihat adanya kokon (kumpulan telur), maka sarang dikembalikan pada wadah semula dan diberi pakan hingga sekitar 30 hari. Dalam jangka waktu itu, telur akan menetas. Dan cacing tanah dapat diambil untuk dipindahkan ke wadah pemeliharaan yang baru dan kascingnya siap di panen.

9. PASCAPANEN : ….

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya cacing tanah di Bandung (Jawa Barat) pada ahun 1999 adalah sebagai berikut:
Modal tetap
Sewa tanah seluas 200 m 2 /tahun -------------------------------------------------Rp. 120.000,-
Kandang pelindung:bahan bambu & atap rumbia -----------------------------------Rp. 150.000,-
Kandang ternak uk 1,5X18 m 2 , Tg 50 Cm :11 bh --------------------------------Rp. 600.000,-
Media :
Bahan media 6 Ton, @ Rp. 100,00 -------------------------------------------Rp. 600.000,-
Plastik 200 m, @ Rp. 1600,00/m ---------------------------------------------Rp. 320.000,-
Pelepah Pisang ----------------------------------------------------------------Rp. 25.000,-
Jumlah ------------------------------------------------------------------------Rp. 1.815.000,-
Biaya Penyusutan
Tanah ------------------------------------------------------------------------------Rp. 40.000,-
Kandang Pelindung ----------------------------------------------------------------Rp. 16.667,-
Kandang Ternak -------------------------------------------------------------------Rp. 66.667,-
Media
Bahan Media ------------------------------------------------------------------Rp. 300.000,-
Plastik -------------------------------------------------------------------------Rp. 160.000,-
Pelepah Pisang -----------------------------------------------------------------Rp. 6.250,-
Jumlah -------------------------------------------------------------------------Rp. 589.584,-
Modal Kerja
Bibit sebanyak 40 Kg, @ Rp. 200.000,00/Kg --------------------------------------Rp. 8.000.000,-
Pakan dalam bentuk limbah sayur(petsai, Mentimun) 5 Ton @Rp. 500,- ------------Rp. 2.500.000,-
Tenaga Kerja 4 orang @ Rp. 100.000,-/bulan --------------------------------------Rp. 400.000,-
Jumlah ------------------------------------------------------------------------------Rp. 10.900.000,-
Jumlah modal yang dibutuhkan :
Modal tetap ------------------------------------------------------------------------Rp. 1.815.000,-
Modal kerja ------------------------------------------------------------------------Rp. 10.900.000,-
Jumlah ------------------------------------------------------------------------------Rp. 12.715.000,-
Produksi/4 bulan
Selama 4 bulan 1600 Kg, @ Rp.210.000,-/Kg -------------------------------------------Rp. 336.000.000,-
Biaya produksi/4 bulan
Biaya penyusutan --------------------------------------------------------------------Rp. 589.584,-
Modal kerja -------------------------------------------------------------------------Rp. 10.900.000,-
Jumlah -------------------------------------------------------------------------------Rp. 11.489.584,-
Keuntungan/4 bulan
Produksi/4 bulan ---------------------------------------------------------------------Rp. 336.000.000,-
Biaya produksi/4 bulan ---------------------------------------------------------------Rp. 1.489.584,-
Jumlah -------------------------------------------------------------------------------Rp. 324.510.416,-
Break Even Point
Keuntungan/4 bulan -------------------------------------------------------------------Rp. 324.510.416,-
Biaya Produksi/4 bulan ----------------------------------------------------------------Rp. 11.489.584,-
Jumlah -------------------------------------------------------------------------------Rp. 313.020.822,-
Keuntungan selama 4 bulan ----------------------------------------------------------Rp. 313.020.822,-
Untung bersih Produksi Rp. 313.020.822,-/120 hr -----------------------------------Rp. 2.608.506,-
BEP = Biaya Tetap [ 1 - (Biaya Penyusutan : Keuntungan)]
= Rp. 1.815.000,00 [ 1 - (Rp. 589.584 : Rp. 324.510.416,-)]
= Rp. 1.815.000,00 [ 1- 0.0018 ]
= Rp. 1.815.000,00 X 0.9982
= Rp. 1.811.733,00

Artinya tingkat hasil penjualan sebesar Rp. 1.811.733,00/4 bulan
Tingkat Pengembalian Modal
Modal Kembali =[Jumlah Modal Yang Diperlukan/(keuntungan + penyusutan)] * 1bulan = 1,733 bulan atau 2 bulan dalam 1 kali Produksi. Jadi tempo yang diperlukan untuk menutupi kembali Investasi adalah dalam 1 kali panen atau 2 bulan.
Gambaran Peluang Agribisnis
Cacing tanah merupakan komoditi ekspor yang belakangan ini mendapat respon yang besar dari para petani ataupun pengusaha. Hal ini disebabkan karena besarnya permintaan pasar internasional dan masih kurangnya produksi cacing tanah. Budidaya cacing tanah dapat memberikan hasil yang besar dengan penanganan yang baik.

11. DAFTAR PUSTAKA
Asep, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah ( Bandung : Jum' at, 2 Juli 1999).
Budiarti, Asiani, Palungkun, Roni, Cacing Tanah (Jakarta : Penebar Swadaya, 1992).
Endang, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah (Bogor : Jum' at, 8 Juli 1999).
Hamzah, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah (Bogor : Jum' at, 8 Juli 1999).
Hud, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah (Bogor : Jum' at, 8 Juli 1999).
Rudi, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah ( Bandung : Jum' at, 2 Juli 1999).
Sayuti, Fahri, Pedoman Praktis Budidaya Cacing Tanah (Bandung : Pusat Latihan Dan Pengembangan, 1999).
Syaeful, Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah (Bogor : Jum' at, 8 Juli 1999).
Waluyo,Neno, Wawancara dengan Mahasiswa Peternak Cacing Tanah (Bogor : Kamis, 24 Juni l999).

12. KONTAK HUBUNGAN
Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id

Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas


readmore »»  

Budidaya Ayam Ras Petelur

1. SEJARAH SINGKAT

Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar.

Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan (“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.
Menginjak awal tahun 1900-an, ayam liar itu tetap pada tempatnya akrab dengan pola kehidupan masyarakat dipedesaan. Memasuki periode 1940-an, orang mulai mengenal ayam lain selain ayam liar itu. Dari sini, orang mulai membedakan antara ayam orang Belanda (Bangsa Belanda saat itu menjajah Indonesia) dengan ayam liar di Indonesia. Ayam liar ini kemudian dinamakan ayam lokal yang kemudian disebut ayam kampung karena keberadaan ayam itu memang di pedesaan. Sementara ayam orang Belanda disebut dengan ayam luar negeri yang kemudian lebih akrab dengan sebutan ayam negeri (kala itu masih merupakan ayam negeri galur murni). Ayam semacam ini masih bisa dijumpai di tahun 1950-an yang dipelihara oleh beberapa orang penggemar ayam. Hingga akhir periode 1980-an, orang Indonesia tidak banyak mengenal klasifikasi ayam. Ketika itu, sifat ayam dianggap seperti ayam kampung saja, bila telurnya enak dimakan maka dagingnya juga enak dimakan. Namun, pendapat itu ternyata tidak benar, ayam negeri/ayam ras ini ternyata bertelur banyak tetapi tidak enak dagingnya.

Ayam yang pertama masuk dan mulai diternakkan pada periode ini adalah ayam ras petelur white leghorn yang kurus dan umumnya setelah habis masa produktifnya. Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yang memang khusus untuk daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai menjamur pula. Disinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras mempunyai klasifikasi sebagai petelur handal dan pedaging yang enak. Mulai terjadi pula persaingan tajam antara telur dan daging ayam ras dengan telur dan daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai diatas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep makanan tradisional saja. Persaingan inilah menandakan maraknya peternakan ayam petelur.

Ayam kampung memang bertelur dan dagingnya memang bertelur dan dagingnya dapat dimakan, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai ayam dwiguna secara komersial-unggul. Penyebabnya, dasar genetis antara ayam kampung dan ayam ras petelur dwiguna ini memang berbeda jauh. Ayam kampung dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa baiknya. Sehingga ayam kampung dapat mengantisipasi perubahan iklim dengan baik dibandingkan ayam ras. Hanya kemampuan genetisnya yang membedakan produksi kedua ayam ini. Walaupun ayam ras itu juga berasal dari ayam liar di Asia dan Afrika.

2. SENTRA PERIKANAN

Ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa dan Sumatera, tetapi peternakan ayam telah menyebar di Asia dan Afrika serta sebagian Eropa.

3. JENIS

Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga bila kepanasan.
Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama. Satu hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak.

4. MANFAAT

Ayam-ayam petelur unggul yang ada sangat baik dipakai sebagai plasma nutfah untuk menghasilkan bibit yang bermutu. Hasil kotoran dan limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan hasil samping yang dapat diolah menjadi pupuk kandang, kompos atau sumber energi (biogas). Sedangkan seperti usus dan jeroan ayam dapat dijadikan sebagai pakan ternak unggas setelah dikeringkan. Selain itu ayam dimanfaatkan juga dalam upacara keagamaan.

5. PERSYARATAN LOKASI

Lokasi yang jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran.
Lokasi terpilih bersifat menetap, tidak berpindah-pindah.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kandang
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:
Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;
Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.
Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:
kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni;
kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan;
kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri).
Peralatan
Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
Penyiapan BibitAyam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
Pertumbuhan dan perkembangan normal.
Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
Tidak ada letakan tinja diduburnya.

Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:
Konversi Ransum.
Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.
Produksi Telur.
Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tidak menguntungkan.
Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan.
Apabila kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dapat dilihat pada data di bawah ini. - Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.
Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.
H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.
Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.
Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.
Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.
Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup.
Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dalam hal ini dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor;
minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor;
minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu
minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;
minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor;
minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Pemberian Vaksinasi dan Obat
Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.

Macam-macam vaksin:
Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
Vaksin NCD HB-1/Pestos.
Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
Ayam yang divaksinasi harus sehat.
Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
Sterilisasi alat-alat.
Pemeliharaan Kandang
Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

7. HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit karena Bakteri
Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam kampung dengan angka kematian yang tinggi.
Penyebab: Salmonella pullorum. Pengendalian: diobati dengan antibiotika
Foel typhoid
Sasaran yang disering adalah ayam muda/remaja dan dewasa.
Penyebab: Salmonella gallinarum. Gejala: ayam mengeluarkan tinja yang berwarna hijau kekuningan.
Pengendalian: dengan antibiotika/preparat sulfa.
Parathyphoid
Menyerang ayam dibawah umur satu bulan.
Penyebab: bakteri dari genus Salmonella.
Pengendalian: dengan preparat sulfa/obat sejenisnya.
Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati.
Penyebab: pasteurella multocida.
Gejala: pada serangan yang serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
Pengendalian: dengan antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri dan virus.
Gejala: ayam yang terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dapat disembuhkan dengan antibiotia/preparat sulfa.
CRD
CRD adalah penyakit pada ayam yang populer di Indonesia. Menyerang anak ayam dan ayam remaja.
Pengendalian: dilakukan dengan antibiotika (Spiramisin dan Tilosin).
Infeksi synovitis
Penyakit ini sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler dan kalkun.
Penyebab: bakteri dari genus Mycoplasma.
Pengendalian: dengan antibiotika.
Penyakit karena Virus
Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan. Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
Infeksi bronchitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi.
Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi pada unggas. Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya karbol.
Pengendalian:
belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini;
pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan bercak-bercak cacar.
Penyebab: virus Borreliota avium.
Pengendalian: dengan vaksinasi.
Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%.
Pengendalian: dengan vaksinasi.
Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.
Penyakit karena Jamur dan Toksin
Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yang menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah :
Muntah darah hitam (Gizzerosin)
Ciri kerusakan total pada gizzard ayam.
Penyebab: adalah racun dalam tepung ikan tetapi tidak semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat pemanasan bahan makanan yang menguraikan asam amino hingg menjadi racun.
Pengendalian: belum ada.
Racun dari bungkil kacang
Minyak yang tinggi dalam bungkil kelapa dan bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. Untuk menghindari keracunan bungkil kacang maka dalam rancung tidak digunakan antioksidan atau bungkil kacang dan bungkil kelapa yang mengandung kadar lemak tinggi.
Penyakit karena Parasit
Cacing
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan.
Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.
Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tidak boleh mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak aktif.
Penyakit karena Protozoa
Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang dan genangan air.

8. PANEN
Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang diahsilkan oelh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.
Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang dapat dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang.
Pengumpulan
Telur yang telah dihasilkan diambil dan diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yang normal dengan yang abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong.
Pembersihan
Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan dengan amplas besi yang halus, dicuci secara khusus atau dengan cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan untuk telur tetas.

9. PASCAPANEN

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya ayam petelur buras (150 ekor) tahun 1998 di Bintaro, Jakarta.
Biaya produksi
Modal tetap (investasi)
Kandang dan atap-------------------------------Rp. 225.000,-
Induk 150 ekor @ Rp. 17.500,-----------------Rp. 2.626.000,-
Jumlah biaya modal tetap----------------------------Rp. 2.850.000,-
Modal kerja/variabel
Pakan 90 gr x 150 x Rp. 1.210,-/kg x 30-------- Rp. 490.000,-
Penyusutan kandang (4tahun)-------------------- Rp. 4.700,-
Penyusutan induk (umur produktif 2 tahun)------- Rp. 109.375,-
Obat-obatan------------------------------------- Rp. 1.000,-
Resiko kematian 3% per tahun------------------- Rp. 6.565,-
Jumlah biaya modal kerja---------------------------- Rp. 611.640,-
Jumlah biaya produksi------------------------------- Rp. 611.640,-
Pendapatan
Telur 60 x Rp. 650,- x 30 ----------------------------Rp. 1.170.000,-
Ayam afkir 141 ekor x Rp. 10.000,------------------ Rp. 58.750,-
Jumlah pendapatan --------------------------------------- Rp. 1.228.750,-
Keuntungan
Rp. 1228.750,- – Rp. 611.640,- =--------------------- Rp. 617.110,-4)
Parameter kelayakan usaha
a. B/C ratio = 2,0
Keterangan :
Perhitungan biaya dan pendapatan dilakukan dalam 1 bulan
Harga-harga diperhitungkan pada bulan November 1998
Diperlukan luas tanah 40 m 2
Gambaran Peluang Agribisnis
Dewasa ini kebutuhan telur dalam negeri terus meningkat sejalan dengan peningkatan pola hidup manusia dalam meningkatkan kebutuhan akan protein hewani yang berasal dari telur. Selain itu juga adanya program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak. Kebutuhan akan telur yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga terjadilah kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal. Dengan melihat kondisi tersebut budidaya ayam petelur dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan bila di kelola secara intensif dan terpadu.

11. DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Rasyaf, Dr.,Ir. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya (anggota IKAPI) Jakarta.
Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta.

12. KONTAK HUBUNGAN
Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id

Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas
readmore »»  

Stress pada Unggas

Mungkin anda tidak akan percaya kalau ternak unggas juga bisa stress. Anda pernah melihat seekor burung puyuh yang membentur-benturkan kepalanya pada bagian atas kandang? Atau melihat ayam yang matuk temannya sendiri (kanibal)? Atau melihat ternak secara umum nafsu makannya menurun? Semua itu adalah tanda bahwa ayam tersebut mengalami stress. Nah apa sebenarnya stress tersebut, factor yang menjadi penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Potong paruh (debeaking)

Pengeluaran darah sewaktu selesai potong paruh akan menyebabkan unggas (darat) kesulitan untuk makan. Dan bisa ditebak kalau ayam sudah susah makan. Maka dari itu mengetahui teknik memotong paruh dan langkah penanganan stress yang akan terjadi juga penting.

Program vaksinasi yang salah

Program vaksinasi berkaitan dengan pemilihan vaksin (aktif atau inaktif), waktu pelaksanaan vaksinasi (waktu dan umur ternak) dan metode pemberian vaksin (injeksi, melalui air minum, tetes mata atau hidung, semprot, tusuk sayap, cabut bulu dan lain sebagainya). Dengan mengetahui pelaksanaannya dengan benar akan bisa meminimalkan stress yang timbul.

Adanya suara yang mengejutkan

Peternak ayam, puyuh, itik sedikit khawatir dengan produksi ternaknya menjelang lebaran atau tahun baru. Mengapa? Karena dua hari tersebut adalah hari yang kurang menyenangkan untuk peternak. Suara petasan, kembang api, musik yang keras akan menyebabkan stress pada unggas. Akibatnya adalah unggas akan mengalami stress beberapa hari lamanya dan peternak akan mengalami kerugian di hari tersebut

Pengangkutan

Stress akibat pengangkutan atau transportasi sudah sangat dimaklumi. Stress ini biasanya mudah untuk diatasi yaitu dengan pemberian larutan gula atau semisalnya. Kemudian unggas diistirahatkan untuk beberapa waktu untuk menunggu pemberian pakan yang tepat.

Untuk mengurangi dampak negatif dari stress maka perlu menghindari tindakan yang akan menambah tingkat stress. Untuk pencegahan anda dapat menggunakan vitamin elektrolit seperti nopstress merah dan antistress. Dosis dan aturan pemberian biasanya sudah disertakan dalam produk masing-masing produsen. Bila tidak ingin gagal dalam usaha maka tak ada salahnya anda mengenali jenis stress pada unggas anda dan mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat *(SPt)

sumber : www.sentralternak.com
readmore »»  

SELEKSI ALAM

Setelah kemudahan pasti ada kesulitan, dan di setiap kesulitan pasti juga akan ada kemudahan. Dalam dunia peternakan unggas pun juga demikian, harga pakan yang tinggi dan harga telur yang murah, penyakit unggas yang juga selalu rutin melewati hari-hari kita selalu datang silih berganti.

Tapi kita juga harus banyak bersukur, karena di balik semua itu tentu kita juga sudah banyak sekali mengenyam keuntungan yang tidak sedikit selama ini. Terutama untuk peternak yang telah berjalan kurang lebih 10 tahun terakhir ini.

Memang dalam menekuni dunia peternakan ini kita harus telaten, ulet dan kreatif. Tidak mudah putus asa, tahan uji dan derita. Seperti saat ini, dengan kondisi harga telur yang menukik tajam banyak dari rekan seprofesi kita yang mungkin merasa letih, jenuh atau bosan.

Kalau boleh saya berbagi pengalaman kondisi seperti ini sudah sangat sering terjadi, justru dengan kondisi ini maka akan terjadi proses seleksi alam, dimana peternak yang kurang potensial akan jatuh dan akhirnya dengan berkurangnya populasi otomatis akan berkurang juga produksinya. Dengan adanya proses pengurangan populasi oleh seleksi alam seperti ini maka harga akan kembali bagus kembali.

Saran saya untuk para peternak pemula, kalau memang menginginkan menekuni dunia bisnis di peternakan ini tetap meneruskan usahanya walaupun seberat apaun tantangannya, karena anda akan dapat merasakan hasil dengan sebenarnya kalau anda sudah menekuni bisnis ini sekitar 10 tahunan. Bisnis peternakan bukanlah bisnis jangka pendek yang segera bisa di rasakan hasil dan manfaatnya.
readmore »»  

Khasiat Telor

Almarhum Dr Onghokham (1934-2007) sejarawan terkenal yang barusan meninggal, suka menghadiahkan 'telur abad' bila ada temannya berulang tahun. Ia percaya telur yang diawetkan bisa memperpanjang umur manusia. Itulah satu di antara khasiat telur untuk manusia. Sekarang, dapatkah kita bayangkan dunia tanpa telur? Jelas tidak. Telur adalah awal kehidupan. Bahkan manusia berasal dari (indung) telur dalam rahim ibu yang dibuahi oleh sperma ayah masing-masing.

Setelah hidup pun manusia mengkonsumsi telur. Bisa telur ayam, telur ikan, telur penyu, telur burung puyuh, bebek, dan angsa. Tidak termasuk 'telur cecak', semacam permen bulat-lonjong kecil-kecil yang berisi kacang kedelai. Pantaslah kalau pasokan telur terganggu, bisa menjadi berita besar menjelang Lebaran. Kenaikan harga telur dari di bawah Rp10.000 menjadi Rp12.000 per kg mengganggu pikiran para ibu di seluruh Indonesia.

Bayangkan, bagaimana Lebaran tanpa telur? Hampir semua kue basah maupun kering memerlukan komponen telur. Belum lagi masakan klasik tradisional seperti tahu telur, ketupat telur, kerak telur, rendang telur, dan puding telur. Kenyataannya, setiap provinsi, bahkan setiap kabupaten mempunyai ketergantungan pada telur berbeda-beda. Menurut Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan, angka konsumsi telur per kapita per tahun di tingkat nasional, berkisar 5,2 kg.

Sedangkan untuk Provinsi Lampung, misalnya, berada di bawah 4 kilogram, atau sekitar 60 butir setahun. Sekadar catatan, bobot rata-rata sebutir telur 70 gram. Untuk telur ayam kampung bisa lebih kecil, tetapi harganya di atas Rp1.000 per butir. Dengan konsumsi nasional sekitar 72 butir atau 5 kg per tahun, belanja telur bangsa Indonesia 1-miliar kg atau 1-juta ton. Kalau harga telur dipatok Rp12.000 per kg, belanja telur ayam Indonesia paling sedikit Rp12-triliun per tahun atau Rp 1-triliun dalam sebulan.

Fobia 'kolestelur'
Itu baru nilai ekonomis telur ayam ras di negeri besar, tapi kurang banyak makan telur, seperti Indonesia. Tentu masih ada lagi tambahan dari bisnis telur ayam kampung, telur organik, telur bebek dan telur angsa yang harganya berbeda-beda. Bagaimana pula bisnis dan industri telur dunia? Amerika Serikat eksportir telur terbesar, dengan penghasilan devisa lebih dari US$122,7-juta per tahun. Importir terbesar adalah Jepang, dengan transaksi sebesar US$43-juta, disusul Kanada US$25-juta, dan Meksiko US$18-juta.

Data dari Nutrition Close-Up menunjukkan konsumsi telur per kapita bangsa Jepang memang tertinggi di dunia, sekitar 650 butir per tahun. Bandingkan dengan masyarakat Perancis yang menghabiskan 510 butir, Amerika Serikat 450 butir, dan Inggris 330 butir per tahun. Konsumsi telur dunia mengalami fluktuasi yang signifikan. Di Amerika Serikat, misalnya, pada 1945 konsumsi telurnya melebihi semua bangsa, yaitu 402 butir per kapita dalam setahun.

Kegemaran sarapan telur menjadi tren di sana pada 1960-an, bersamaan dengan meningkatnya penderita kerak lemak di pembuluh darah. Serta-merta telur dituding sebagai penyebab membubungnya kolesterol. Inilah yang membuat konsumsi telur anjlok hingga mencapai titik terendah, 220 butir pada 1991.

Pada tahun itu juga bangsa Inggris hampir-hampir berhenti makan telur akibat merebaknya bakteri salmonella yang terkandung dalam telur dan menewaskan manusia. Di Jepang pun sering muncul artikel bahwa perempuan sebaiknya tidak mengkonsumsi lebih dari 2 butir telur dalam sehari. Ada yang mencatat bahwa makan telur berlebihan membuat sekitar 22% perempuan cenderung lebih cepat mati. Itulah hasil penelitian 14 tahun oleh Dr Yasuyuki Nakamura dari Kyoto Women's University.

Belakangan ketakutan pada kolesterol pun menular ke Indonesia, hingga istilahnya dipelesetkan menjadi 'kolestelur'. Telur dianggap sebagai penyebab stroke dan penyakit jantung koroner. Padahal, dengan konsumsi telur paling tinggi, angka penderita penyakit jantung koroner di Jepang tetap paling rendah. Kenyataannya lagi, telur merupakan asupan makanan hewani yang paling praktis dan paling unggul. Telur disukai karena praktis memasaknya, lezat, dan kaya gizi.

Sumber gizi hewani itu mengandung 13 vitamin dan memberikan asupan energi 75 kalori setiap butir. Memang benar, kuning telur sangat tinggi kadar kolesterolnya. Namun, secara alami setiap tubuh manusia juga mengandung kolesterol, yang secara umum disebut sebagai lemak tubuh. Bukan hanya lemak tubuh, 11% dari bobot otak manusia pun terdiri dari kolesterol.

Kolesterol merupakan bagian dari membran sel dan pelindung serat saraf yang disebut myelin. Dalam sebutir telur yang berbobot 70 gram itu bisa terdapat 213 gram kolesterol. Inilah yang membuat telur sering dihindari. Padahal, bagi orang yang profil lemaknya rendah, akan tetap sehat dengan asupan 1-2 butir telur per hari. Telur juga membantu pembentukan sel darah putih yang meningkatkan kekebalan tubuh.

Hormon perkasa
Konsumsi telur di Indonesia berkurang karena harganya membubung tinggi. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga pernah memberi nasehat, kalau masyarakat tidak mampu membeli, tidak usah dipaksakan. Konsumsinya saja sedikit dikurangi. Anjuran semacam itu bisa tepat pada saat masyarakat berpuasa. Namun, bisa mengundang penyesalan dari pengusaha telur dan penyuluh gizi.

Beberapa provinsi di Indonesia memang surplus produksi telur. Misalnya saja Lampung. Setiap bulan ayam petelur di Lampung menyumbangkan lebih dari 3,3 ton telur. Padahal, tingkat konsumsi telur di sana 2,4 ton. Demikian juga untuk penyuluh gizi yang percaya telur mudah dicerna dan cocok untuk anak-anak pada masa pertumbuhan. Kalau air susu ibu bisa 100% dicerna, telur 94%, dan daging sapi 73,4%.

Jadi, meskipun dicurigai sebagai pemicu meningkatnya kolesterol dunia, telur masih sangat perlu dianjurkan untuk dikonsumsi. Ia adalah makanan hewani paling praktis, bergizi, kaya mineral, lezat, dan merupakan sumber energi. Ahli gizi dan sumberdaya keluarga, Wied Harry Apriadji berkata, 'Tidak selayaknya kita ikut-ikutan menderita kolestelur fobia, alias takut makan telur.

Manfaat lain telur adalah membentuk dan memperkuat hormon seks. Mungkin karena itu kita sering mendengar gabungan susu-telur-madu sebagai unsur utama dari obat kuat. Bukan hanya untuk pria, tapi juga untuk perempuan yang sedang menderita lemah akibat melahirkan. Tahukah Anda berapa telur dapat dihasilkan oleh seekor induk ayam betina? Seekor ayam petelur memproduksi 250-300 butir setahun. Dengan angka itu, sekitar 300-juta ayam petelur Amerika menghasilkan hampir 78- miliar butir pada 2005.

Akhirnya, tahukah Anda berapa kali seekor ayam jantan bisa bercinta? Perhitungan para ahli menyebutkan, seekor ayam jago mampu main cinta sampai 30 kali dalam sehari! Apakah hal itu dimungkinkan karena si jago banyak mengkonsumsi telur? Bukan. Kenyatanya baik ayam jantan maupun betina sama-sama perkasa dalam memproduksi telur untuk menyehatkan dunia. Masalahnya sekarang, mengapa muncul ketakutan akan adanya flu burung yang membuat ayam mati mendadak?

Apakah kekebalan alami yang mereka miliki telah berkurang atau hilang, sehingga ratusan ribu ekor ayam bisa mati dalam sehari? Jawabnya masih dicari. Namun, muncul dugaan keras, bahwa praktek-praktek peternakan modern bisa menyalah- gunakan pakan. Misalnya dengan membuat ayam menjadi kanibal, akibat campuran tulang, bahkan buangan atau afkiran DOC (days old chicken) yang sengaja dilumat untuk makanan induknya.

Masalah pakan yang mengandung bahan kimia dan hormon buatan itu pula yang dituding sebagai penyebab merebaknya salmonella. Artinya, bukan hanya harga murah dan jumlah berlimpah yang diharapkan, tetapi juga dijunjung tingginya etika. Bila rekayasa pertanian dan peternakan dilakukan secara gegabah bisa menimbulkan bencana. Obat-obatan dan berbagai vitamin buatan ternyata membuat telur dan ayam negeri kehilangan kesaktiannya. Oleh karena itu, para bakul jamu tidak percaya pada khasiat telur ayam ras.

TELOR AYAM
Masyarakat Indonesia juga masih mengandalkan kehebatan telur dari alam. Bisa telur penyu, telur bebek, entog, telur ikan terbang, telur angsa, bahkan telur ayam buras, bukan ras, alias ayam kampung. Di sanalah tersembunyi kekuatan, energi telur abad untuk memperpanjang umur, dan mukjizat kehidupan yang sebenarnya.

Tradisi mengkonsumsi telur untuk kesehatan juga dikenal di berbagai penjuru Asia Tenggara. Di Filipina ada kebiasaan makan telur yang hampir menetas. Jadi bukan berwujud telur lagi, tapi berupa anak ayam di dalam cangkang. Konon pada fase itulah nutrisi telur paling tinggi. Namun, telur ayam bukanlah segalanya. Masih ada telur itik, telur puyuh, dan telur penyu sebagai sumber energi maupun ekonomi.

Sejumlah kabupaten di Indonesia, bahkan menaruh harapan lebih pada telur penyu. Contoh terdekat adalah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lambang kabupaten itu melukiskan penyu. Pada masa lalu, telur penyu memberikan kontribusi terbesar sebagai pendapatan asli daerah. Maka di sepanjang pantai selatan Sukabumi ada usaha-usaha penampungan telur penyu. Pemerintah daerah mengatur dan mengeluarkan izin khusus bagi para pengepul penyu itu.

Lain lagi dengan Kabupaten Tegal. Di sana bukan telur penyu yang utama, tapi telur itik untuk industri telur asin. Dari Tegal, ribuan telur itik asin dikirim ke berbagai kota. Bukan hanya ke Cirebon, Semarang, atau Jakarta, tapi juga ke Jepang dan Belanda.

[Di Tegal ada koperasi penghasil telur itik. Koperasi Serba Usaha Purwadiwangsa, namanya. Dari koperasi beranggotakan 300 peternak itik itu, setiap hari mengirim 10.000 butir ke Purwakarta saja. Sedangkan setiap 10 hari, minimal 600.000 butir dikemas dalam satu kontainer dan dikirim ke Jepang. Jelaslah kita tidak boleh melecehkan peran telur dalam menyehatkan badan dan perekonomian manusia.

Sumber : http://yahooindo.com/vb/showthread.php?t=6928
readmore »»  

Gurame Kuah Pedas

Gurame Kuah Pedas

Gak tahu deh, hari ini kok maunya yang serba pedas. Beli ikan gurame segar di pasar swalayan, dibuat jadi gurame kuah pedas saja ya. Asli segar banget kuahnya.

BAHAN:
1 ekor ikan gurame ukuran sedang, siangi, fillet dagingnya
100 gr jamur kuping, siangi
100 gr soun, rendam air dingin
2 bh wortel, siangi, iris tipis melintang
1 lt air
10 bh cabai merah besar, buang isinya, potong jadi 2 memanjang
5 siung bawang merah, iris tipis
3 siung bawang putih, iris tipis
3 cm jahe, cincang halus
2 bh jeruk nipis/lemon
2 lbr daun salam
1 genggam daun kemangi
1 sdt garam

CARA MEMBUAT:
Siangi ikan gurame, potong-potong serasi, kucuri dengan air dari 1 bh jeruk nipis/lemon. Diamkan 1 jam, cuci, tiriskan.
Rebus air hingga mendidih. Masukkan bawang merah, bawang putih, jahe, daun salam, dan garam. Aduk hingga rata.
Masukkan jamur kuping, irisan wortel dan ikan gurame, biarkan air mendidih sekali lagi.
Tambahkan soun dan daun kemangi. Peras air dari 1 bh jeruk nipis. Aduk. Sajikan.

TIPS & TRIK:
Kalau tidak punya ikan gurame, bisa diganti dengan ikan kakap atau ikan tengiri.
readmore »»