Mengapa Pria Gila Sepakbola?

Bagaimana tak cemburu kalau setiap akhir pekan dia hanya nongkrong di depan teve? Lalu, kapan bisa pacaran seperti orang "normal" lainnya, entah itu nonton ke bioskop atau jalan-jalan? Sudah begitu, setiap kali bertemu, yang diobrolkan tidak jauh-jauh dari siapa pemenang Liga Italia, tayangan F-1, dan lainnya.

Tapi jangan buru-buru putus asa. Yang pertama perlu Anda pahami adalah bahwa kaum Adam memang sudah dari "sono"nya punya ambisi untuk menang. Sejak kecil, mereka sudah berkompetisi lari, balap sepeda, atau adu layangan. Saat nonton pertandingan sepakbola di layar televisi, ia merasa seolah salah satu anggota kesebelasan itu. Tak heran jika ia jingkrak-jingkrak, berteriak-teriak bila tim pujaan menang atau jagoannya mencetak gol. Jadi, tak perlu cemberut atau dimasukkan ke hati jika Si Dia jadi badmood gara-gara tim pujaannya kalah. Saran ahli, "Dampingi saja ia melewati mood yang sedang naik turun itu."

MENAKLUKKAN MASALAH
Alasan kedua, pria memiliki hasrat besar untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Kegiatan yang membutuhkan keberanian dan menyerempet bahaya menghasilkan sensasi yang membuat mereka terinspirasi. Dengan menyaksikan acara-acara tersebut, kepercayaan diri bahwa mereka pun mampu "mengalahkan" persoalan (di kantor, dengan sahabat, dengan Anda) akan meningkat. Mereka yakin bisa memecahkan persoalan hidup seperti para pemenang di dunia olahraga.

Masih belum bisa memahami Si Dia? Bayangkanlah tontonan itu sama seperti novel percintaan atau tayangan infotainmen. Jadi, dukunglah kegemaran pasangan Anda terhadap olahraga. Itu terapi untuk pengembangan dirinya, kok.

IMPIAN PELATIH
Tahukah Anda, dalam hati setiap pria tersimpan keinginan untuk jadi pelatih? Para pemain mengikuti semua kata-katanya. Pelatih adalah sosok yang sangat disegani di lapangan, motivator yang hebat, pembicara yang berpengaruh, kebapakan, agak diktator, dan sangat maskulin. Si Dia bersikap sebagai seorang "pelatih" bagi teman-temannya saat mereka nonton pertandingan. Ia memprediksi siapa pemenang pertandingan, menelaah pertandingan bila prediksinya keliru dan memberi semangat pada pemain favoritnya.

Anda bisa mendukungnya dengan bertanya tentang peraturan pertandingan (tentu saja saat jeda iklan, ya!). Tak sedikit lelaki yang beranggapan, "Setiap kali pacar saya menunjukkan minatnya pada pertandingan yang saya tonton, wah, saya sangat bangga kalau bisa menjelaskan sesuatu padanya."

MAKHLUK BERTINDAK
Alasan lain, pria adalah "makhluk bertindak". Olahraga merupakan kegiatan yang cepat dan cekatan. Setiap penggemar bola tahu, persiapan dan kompleksitas dari setiap pertandingan (ibarat penguasaan kita pada gerai-gerai pakaian di pusat perbelanjaan), ketegangan penalti, bunyi peluit wasit yang marah dan siap merogoh kartu kuning atau merah dalam momen itu, membuat Si Dia tak mau mengalihkan pandangan dari televisi. Tidak pula meski Anda tampil seseksi mungkin dan memanggil namanya dengan rayuan maut! Kalau tak ingin sebal dengan kelakuan Si Dia, carilah kegiatan sendiri atau duduk manis saja selama pertandingan.

MEMPERSATU
Alasan terakhir, olahraga menjalin persahabatan. Dua orang asing dari ujung dunia dengan pandangan dan gaya hidup berbeda, bisa bersahabat sangat akrab bila membela tim olahraga yang sama. Penggemar tim yang sama akan berbagi cerita serta menganalisa pertandingan selama berjam-jam. Menonton pertandingan olahraga bersama memberi kesempatan pada pacar Anda dan teman-temannya untuk bergembira. Itu semua mungkin membuat Anda merasa agak ditinggalkan. Tapi percayalah, setelah pertandingan usai, ia akan kembali ke pelukan Anda dengan kehangatan cinta yang meluap-luap. Nah!

Dwi Astuti ( kompas.com )

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...