Kehidupan Seorang Geisha - Menarik Banget !



PERTAMA DAN SATU-SATUNYA DI INTERNET

Kehidupan Seorang Geisha

Sebuah terjemahan bebas atas sebuah tulisan tentang Geisha berjudul “The Life of a Geisha” yang ditulis oleh Eleanor Underwood, dengan pengantar dari Liza Dalby, dan diterjemahkan oleh deltapapa untuk tujuan penulisan skripsi.

Jika ada yang kurang tepat atau keberatan atas posting ini blog saya mohon maaf dan sekaligus minta ijin untuk mempost di sini. Saya hanya bermaksud membantu para mahasiswa atau siapa saja yang mencari referensi tentang geisha yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Lumayanlah bisa dapat terjemahan gratis karena buku ini aslinya ditulis dalam bahasa Inggris.

Pada awalnya saya tidak mengerti sedikitpun tentang geisha kecuali seperti apa yang digambarkan dalam film “Memoirs of a Geisha”. Namun karena ada seorang kawan yang meminta bantuan untuk menterjemahkan buku untuk bahan penulisan skripsi maka jadilah Saya membaca buku itu. Hitung-hitung menambah wawasan dan menterjemahkannya dalam bahasa Indonesia secara “asal-asalan”. Sekali lagi Saya tidak bermaksud plagiat atau melanggar hak cipta apapun/siapapun di sini, kecuali hanya keinginan tulus untuk membantu. Karenanya jika ada kesalahan atau substansi yang keliru dalam terjemahan ini, mohon dikoreksi.

Tulisan ini boleh disebarluaskan kemana saja dan bagi siapa saja secara gratis namun tidak untuk tujuan komersial (non commercial purposes) dan mohon kesediaanya untuk mencantumkan sumber penterjemahnya. Bukan apa-apa hanya sedikit promosi, siapa tahu ada yang meminta saya untuk menterjemahkan tulisan, buku, artikel atau apapun dari bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan sebaliknya. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

PENGANTAR

Saya berumur 25 tahun ketika ”kakak perempuan” Saya Ichiume mengusapkan make up putih dinging seorang Geisha pada wajah saya. Dia berumur 21 tahun. Dalam dunia Geisha di Kyoto dia adalah senior Saya dan dia telah lulus menjadi seorang maiko dari geiko pada tahun sebelumnya. Saya, tentu saja, belum pernah menjadi seorang maiko. Ichiume mendapat tugas untuk menjelaskan tentang perspektif dalam dari seorang geiko (dialek khas Kyoto untuk geisha) di balik sejarahnya, statistiknya dan interview-interview yang telah dikumpulkan, kepada para lulusan Amerika. Beberapa pelanggan terkejut ketika sake mereka dituangkan oleh seorang geisha Amerika; dan sebagain bahkan tidak tahu sampai geisha yang lain mulai tersenyum-senyum.

Tidak ada rahasia di balik perubahan Saya menjadi adik Ichiume yang bernama Ichigiku dari Pontocho – Saya mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang profesi geisha untuk menulis thesis Ph.D saya dalam bidang antropologi budaya. Saran kepada saya untuk mengenakan kimono dan samishen ke Kedai-kedai teh (teahouses) datang dari para geisha itu sendiri. Sesudah saya melihat mereka dan sebaliknya mereka melihat saya, mereka berfikir bahwa Saya mungkin dapat menceritakan cerita tentang geisha dari sisi mereka – geisha merasa yakin bahwa mereka difahami secara keliru di dunia Barat.

Kata “geisha” dalam imaginasi di dunia Barat konotasikan secara keliru yaitu sebagai mitologi makhluk eksotis. Salah konsepsi tentang fantasi, pemikiran yang penuh harap, dan polos merupakan perlakuan atas fakta-fakta yang ada sehingga dalam bahasa Inggris untuk mengatakan kata ”geisha” mengarah pada anggapan pada seorang wanita cantik yang patuh pada majikannya dan memenuhi semua nafsu dan keinginan majikannya. Kepribadiannya tidak diperlukan oleh para majikan dan geisha wajib melebur seperti halnya Madam Butterfly dari pada mengganggu para majikan. Fantasi seperti ini sulit ditemui pada wanita nyata namun mudah didapatkan di mitos.

Geisha mempunyai perbedaan pada kedua sisi tersebut, antara legenda dan kenyataan, dan buku ini membantu mengklarifikasi perbedaan-perbedaan itu. Mitos secara alami, adalah sejarah dan individual transendental monolitik dimana realitas merupakan variasi komunitas geisha di daerah-daerah berbeda di Jepang, status hirarkinya dalam masyarakat dan tentu saja perbedaan-perbedaan secara individual di antara para geisha itu sendiri.

Karena masih sangat panjang serta foto yang ada, anda harus melanjutkan cerita ini disini.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...