Beauty Therapist, Pekerja Paling Bahagia !

Penata rambut dan terapis kecantikan adalah pekerja yang paling bahagia dengan profesinya. Membuat orang lain terlihat cantik dan pede bisa jadi membuat mereka ikut bahagia.

Tahukah Anda, profesi apa yang paling membuat pekerjanya merasa bahagia dalam hidupnya? Bukan dokter atau pegawai bank, melainkan beauty therapist (terapis kecantikan) dan hairdresser (penata rambut).

Dalam sebuah survei tentang indeks kebahagiaan yang dilakukan oleh City & Guilds, Inggris, terhadap 1000 pekerja dari 20 bidang profesi, terungkap bahwa gaji bukanlah faktor utama dalam kepuasan kerja. Memiliki ketertarikan pada bidang pekerjaan, serta keseimbangan antara dunia kerja dan sosial, dinilai jauh lebih penting.

"Pemberian gaji yang besar saja tidak lagi cukup untuk membuat para karyawan betah, yang lebih penting adalah mengurangi level stres para karyawan," kata Bob Coates, managing director City & Guilds.

Peringkat pertama dan kedua profesi yang paling membuat pekerjanya bahagia adalah beauty therapist dan hairdresser, diikuti oleh petugas katering dan chefs, petugas penjualan, guru, marketing dan public relation. Pekerja di bidang konstruksi dan bangunan adalah kelompok yang paling merasa tidak puas dengan pekerjaannya.

Untuk meningkatkan kompetensi dan lingkungan kerja yang tidak produktif, Profesor Cary Cooper, ahli psikologi dari Universitas Lancaster, menjelaskan perlunya strategi baru dalam pemberian rewards dan mulai mempertimbangkan kebutuhan dasar individual setiap karyawannya.

"Seharusnya mulai sekarang mulai dilakukan pendekatan yang fleksibel untuk menciptakan rasa bahagia, sehingga setiap pekerja bisa bekerja lebih produktif," kata Cooper seperti dikutip harian The Telegraph.

Dalam survei tersebut, para responden menyebutkan perlunya keseimbangan antara kerja dan kehidupan keluarga, tetapi hanya satu dari lima responden yang memiliki jam kerja fleksibel. Sedangkan manajer yang mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah hanya satu dari sepuluh.

Meski banyak yang merasa kurang bahagia, setengah responden menjawab tetap bertahan pada pekerjaannya karena alasan gaji.

kompas.com /AN

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...