Sinetron Berseri TV Indonesia Tidak Mendidik dan Bikin Ketagihan

Perkembangan sinetron di Indonesia berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan jumlah stasiun televisi. Saat ini ada belasan saluran tv dengan skala cakupan siaran nasional dan puluhan atau bahkan ratusan stasiun tv lokal pada tiap wilayah. Semua berlomba menayangkan acara yang terbaik agar ditonton banyak orang agar rating meningkat dan akhirnya pemasukan pendapatan dari iklan pun mengalir deras.

Sinetron adalah singkatan dari sinema elektronik adalah salah satu acara tv yang disukai masyarakat secara umum. Hampir setiap tv nasional di Indonesia menayangkan berbagai judul sinetron andalannya. Namun pada umumnya sinetron di negara kita ini sebagian besar hanya menonjolkan pada sisi cerita dan rating saja tanpa memperdulikan efek yang ditimbulkan oleh sinetron-sinetron itu.

Di bawah ini adalah beberapa ciri sinetron khas Indonesia yang tidak mendidik :

- Bercerita tentang seseorang yang penuh penderitaan lahir batin (lemah daya).
- Ada tokoh antagonis yang sadis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar selayaknya penjahat normal.
- Biasanya bahagia di akhir cerita alias happy ending.
- Semakin tokohnya menderita penuh tangisan semakin bagus.
- Kadang kalau cerita habis, dibuat cerita tambahan yang terkadang terlihat maksa.
- Tokoh utamanya dipilih yang ganteng & cantik saja
- Tidak sesuai dengan perilaku dan gaya hidup di daerah mana pun di Indonesia.
- Memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.
- Kurang isi pesan / makna positif di balik cerita.
- Cerita dibuat berseri dengan akhir yang ngambang supaya yang nonton jadi gemes dan penasaran.
- Cerita selanjutnya bersambung minggu depan terasa sangat lama sekali sehingga yang ketagihan nonton sering teringat terus.

Seorang korban sinetron mungkin secara tidak sadar akan meniru pengeruh buruk apa yang ia tonton di tv. Bisa jadi dari sisi berpakaian dan dandanan yang kurang sopan dan wajar, sisi perilaku peran antagonis, sisi peran utama yang menerima penderitaan tanpa usaha dan hanya menanti uluran bantuan orang lain, meniru adegan-adegan tertentu yang dinilai aneh bagi masyarakat, membuat orang-orang desa bermimpi bisa kaya raya seperti di tv dan dapat memicu urbanisasi, dan sebagainya.

Sebaiknya seseorang sama sekali menghindari sinetron berseri yang tidak mendidik karena hanya buang-buang waktu saja. Pilih tayangan televisi yang tidak bersambung dan bikin penasaran, karena yang demikian dapat memperbudak kita agar terus-menerus nonton sinetron itu tanpa boleh tidak nonton sekalipun. Sebaiknya tonton saja acara berita, dialog, lawak lepas, dansebagainya yang tidak bersambung sehingga waktu yang ada bisa kita dedikasikan untuk keluarga tercinta atau kegiatan lain yang bermanfaat.

Jika semua orang kompak, maka sinetron sampah yang kurang mendidik akan musnah diganti dengan tayangan lain yang lebih memberi pengetahuan dan motivasi untuk hidup lebih baik namun tetap mengedepankan aspek hiburan. Para pembuat sinetron harus menyadari bahwa masyarakat Indonesia butuh motivasi dan bimbingan untuk keluar dari krisis ekonomi dan moral sehingga meraka sewajarnya menciptakan sinetron yang dapat memperbaiki kondisi bangsa ini.

Sumber : Organisasi

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...