Sindikat Penjualan Perempuan Impor

Sindikat perempuan impor saat ini sudah menjadi salah satu ladang bisnis menggiurkan. Mereka masuk kedalam negeri secara bergelombang melalui berbagai pintu masuk, khususnya dari bandara udara. Mereka masuk secara terselubung dengan berkedok sebagai seniman, atau penyanyi hingga turis. Sehingga, mereka leluasa beraksi di indonesia.

Bisnis hiburan, kenyataannya diangap tidak lengkap jika tidak menghadirkan perempuan asing dari luar negeri. Mereka seakan menjadi magnet yang memiliki daya tarik sangat kuat untuk mencengkeram para penyuka hiburan malam. mereka masuk Indonesia kebanyakan melalui bandar udara. Bandar udara yang kerap menjadi pintu masuk perempuan asal cina untuk mencari peruntungan di Indonesia sebagai pekerja seks, adalah Bandara Soekarno-Hatta. kedatangan para perempuan impor melalui Bandara ini saja rata-rata mencapai ratusan orang setiap bulannya.

Kedatangan mereka diatur oleh sindikat yang terorganisir rapi dengan memanfaatkan celah hukum. Mereka menggunakan izin masuk berupa visa kunjungan wisata dengan kode 211 atau visa kerja dengan kode 311.

setibanya di tanah air, perempuan-perempuan muda asal Cina itu di jemput oleh perantara yang bertugas mengantar mereka ke tempat peristitrahatan sementara di beberapa tempat di Jakarta. petugas penjemput ini merupakan orang suruhan para pekerja hiburan yang akan mempekerjakan para perempouan tersebut. sebagian dari upah operasional penjemputan dari para pengusaha hiburan, biasanya digunakan oleh sang penjemput sebagai uang pelicin kepada petugas di bandara, agar bisa melenggang masuk ke area Bandara Internasional ini. rata-rata dari satu perempuan impor, penjemput menerima penghasilan bersih sekitar 50 ribu rupiah. Setiap hari dia menjemput antara 5-10 perempuan impor dari Bandara.

Namun, penjemput cuma bertugas mengantar para perempuan muda yang didatangkan dari luar negeri hingga ke penginapan, apartemen, atau rumah kontrakan mewah yang sudah ditetapkan. Kebanyakan, para PSK yang dikenal sebagai cungkok atau panda impor ini, diberi kesempatan beristirahat satu hari sebelum menjalankan tugas rutinnya di Jakarta.

Para perempuan penghibur impor ini kebanyakan bekerja di berbagai tempat hiburan malam di jakarta. Bagi mereka yang menggunakan visa turis, ketika izin tinggal di Indonesia habis masa berlakunya, kebanyakan mereka kembali dulu ke negaranya dan kemudian kembali lagi ke Indonesia. Misalnya saja salah seorang wanita penghibur bernama Yan Qin yang sudah masuk ke Indonesia sebanyak 2 kali dengan menggunakan visa kunjungan singkat.

Namun, diantara mereka itu ada pula yang memang benar-benar sebagai penyanyi di tempat hiburan malam. Namun, kebanyakan ikut pula berprofesi ganda untuk melayani hasrat para pelanggannya.


SEGMEN 2

Kaum perempuan yang didatangkan dari berbagai daerah di Cina untuk menjadi pekerja seks, umumnya memiliki profesi yang sama di negaranya. Mereka datang ke Indonesia dengan berbagai alasan. Terutama, karena mereka bisa mematok harga lebih tinggi dibandingkan ketika beroperasi di negara asalnya itu.

Hubungan antara wanita penghibur dan para pengusaha hiburan memang sulit terpisahkan. Apalagi mereka biasanya saling mendukung untuk menjaring pelanggan hiburan malam.

Aturan yang diterapkan oleh para pengusaha hiburan terhadap cungkok ini terbilang ketat. Jika tidak ada kecocokan dengan para PSK itu, atau dalam jangka waktu tertentu sang PSK belum juga mendapat tamu, biasanya para pengusaha hiburan kembali memulangkan mereka ke tempat asalnya tanpa dibekali biaya.

hal yang membuat PSK impor mau mengadu nasib di Indonesia, karena PSK impor rata-rata terbilang laku di pasaran dengan harga yang lumayan mahal. Karena itu, mereka bisa pulang kenegaranya sambil membawa penghasilan yang cukup besar. Untuk sekali kencan singkat saja, para mucikari mematok harga antara 800 hingga 1,5 juta rupiah. sedangkan untuk kencan panjang, harganya bahkan mencapai 3 juta rupiah perhari.

Biasanya, para mucikari yang mengelola para cungkok bekerja sangat profesional dan hati-hati, terutama bagi para cungkok yang ditempatkan di hotel-hotel untuk melayani para tamu hotel. hal ini untuk menghindar dari jebakan aparat yang kerap menyamar menjadi pengguna cungkok. Namun, jika sudah saling kenal, sang mucikari tidak keberatan untuk memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi.

sedangkan seluruh biaya kehidupan mereka selama bekerja sebagai pelacur kelas atas, dikelola oleh mucikari dari hasil kerja mereka melayani para pelanggannya. Kebanyakan mereka ditempatkan di rumah atau apartemen yang cenderung tertutup.

Kebanyakan, para cungkok memilih tutup mulut dan tidak mau terlalu banyak bicara dengan orang asing, termasuk para pelanggannya sendiri. Namun, bila dia sudah merasa kenal atau sang pelanggan bisa berbahasa mandarin, barulah mereka sedikit terbuka. Saling berkomunikasi ini membuat sebagian cungkok juga mengenal pengelola hiburan lain dan akibatnya mereka sering memutuskan hubungan dengan mucikari yang mengelolanya dan pindah ke mucikari lain. Kebanyakan, mereka bealasan kecewa dengan tekanan dari mucikariyang terus menerus menguras pendapatan mereka dari hasil menjajakan diri.

SEGMEN 3

Penjualan perempuan-perempuan impor tergolong tindak kriminalitas yang sulit diberantas, karena meraka di naungi oleh sindikat yang bekerja rapi. Apalagi, kehadiran cungkok dalam kehidupan malam tanah air merupakan trobosan bisnis para pegusaha hiburan untuk meraup keuntungan dalam waktu cepat. sebab/ para cungkok sejauh ini memang sangat diminati kaum hidung belang berkantong tebal.

membuktikan adanya pelanggaran dokumen yang dilakukan para pekerja seks impor terblang sulit. Untuk menjebaknya, aparat harus biasa menggunakan taktik menyamar sebagai lelaki hidung belang agar mereka tertangkap tangan melakkan praktek prostitusi. Mencurigakan, sang mucikari biasanya akan memberikan penolakan secara halus. sebab, sulit sekali berhubungan langsung dengan para cungkok. Apalagi hampir semua cungkok tidak bisa berbahasa Inggris apalagi bahasa Indonesia.

selain menyamar, petugas imigrasi juga bisa melakukan razia paspor untuk menelusuri mana yang benar-benar wisatawan atau pekerja asing dan mana yang menyalahi aturan sebagai penjaja cinta.

Jika ditemukan pelanggaran, wanita berkulit putih dengan mata sipit ini akan langsung dikarantina untuk segera dipulangkan ke negaranya. Sedangkan penyalurnya akan dikenai sanksihukum. Namun, razia juga terbilang belum terlalu efektif, karena mereka biasanya sudah bisa mencium gelagat aparat dan langsung menyembunyikan diri agar sulit dilacak keberadaannya.

Dalam pemberantasana PSK imi, harus ditempuh birokrasi berbelit antara aparat imigrasi,kepolisian, Departemen Tenaga Kerja serta Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk membuktikan pelanggaran yang dilakukan oleh mucikasi sekaligus PSK impor tersebut.

sedangkan dari sisi pengusaha hiburan, PSK impor itu menmdtangkan keuntungan yang cukup besar. Sebab, kendatitarifnya tinggi, para lelaki hidunga belang tetap mem,bidikmereka untuk dijadikan teman kencan sesaat.

harus diakui, memberantas PSK impor itu memang sulit. Sama sulitnya dengan memberantas praktek-ptraktek prostitusi ilegal. selalu ada celah untuk leluasa menjalankan operasi yang tergolong maksiat tersebut.

Dunia hiburan malam tanah air hendaknya memang lepas dari seks bebas. Sayangnya, kehadiran cungkok justru menyuburkan kemaksiatan itu.(Fitri Diani/rev)

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...