Setahun Tidur dengan Mayat

BERITA penemuan rangka manusia di salah satu kamar di sebuah rumah di Jalan Ternate RT 08/06 Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (3/3) sekitar pukul 12.00 membuat warga setempat heboh. Pasalnya tengkorak yang diduga sebagai MYanti Djuned (84) itu 'hidup' bersama anak tunggal Yanti yang bernama LA Winarni Djuned (56) selama setahun lebih.

Winarni yang belum bersuami diduga mengalami kelainan jiwa alias stres. Meski demikian, ia tetap bisa beraktivitas dan berdagang teh botol. Wanita yang mengaku pernah kuliah di Universitas Trisakti, Jakarta, itu harus menghidupi dirinya sendiri.

Ayahnya yang bernama J Djuned meninggal dunia tahun 1999.
Ketua RT 08/06, Joko (59), mengatakan, "Meski dia begitu (stres), tetapi tetap bisa berdagang teh botol. Teh botol itu dikirimkan ke warung-warung di sekitar rumahnya."

Joko menduga bahwa hal itu harus dilakukan oleh Winarni lantaran dia hidup sendirian. Memang agak aneh, Winarni yang mengidap kelainan jiwa tetap memiliki pikiran seperti orang waras untuk mencari nafkah. Joko menambahkan bahwa dirinya tidak tahu kapan Winarni mengalami kelainan jiwa.

Sebelum meninggal, ayah Winarni kerap datang ke rumahnya untuk ngobrol. "Pak Djuned adalah orang yang berpendidikan. Cara bicaranya saja sangat pintar. Pak Djuned memiliki wawasan luas mulai dari politik sampai ke sastra," imbuh Joko.

Nah, sepeninggal Djuned, Winarni hidup bersama Yanti yang kala itu sudah sangat tua renta. Yanti harus berjalan sambil memegangi kakinya yang telah rapuh tulangnya. Karena Yanti dianggap kurang mampu maka Joko berinisiatif untuk tidak lagi memungut retribusi keamanan dan sampah di rumah Yanti.

Salah seorang warga yang tinggal di dekat rumah Yanti bernama Helen (43) mengatakan bahwa Yanti tidak terlihat lagi sejak Februari 2007. Waktu itu dirinya sudah curiga bahwa terjadi sesuatu terhadap Yanti. Bisa jadi dia meninggal sejak saat itu.

"Saya masih melihat Ibu Yanti masih kerap berjalan di depan rumah saya sambil memegangi dengkulnya pada sekitar Februari 2007. Beberapa hari setelah itu, dia sudah tidak terlihat lagi. Eh nggak tahunya Ibu Yanti sudah meninggal dan jadi rangka seperti itu," ujar Helen.

Keberadaan rangka di rumah itu diketahui setelah sebelumnya ada kerabat Yanti yang berasal dari Kelapagading, Jakarta Utara, berkunjung ke rumah tersebut. Saat itu, kerabat Yanti yang belum diketahui identitasnya itu mengaku curiga karena sudah hampir setahun tidak pernah bertemu saudaranya tersebut. Pengurus RT dan warga setempat akhirnya mendobrak pintu dan mendapatkan Yanti sudah menjadi rangka.

Winarni yang ada di rumah itu berkeyakinan bahwa ibunya masih hidup. Dia pun mengaku setiap saat memberi makan dan minum kepada Yanti. Polisi kemudian melarikan Winarni ke sebuah rumah sakit unduk diperiksa kesehatan jiwanya. BPost

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...