Ponsel Hilang, Jangan Bingung!

Dengan fasilitas 'WaveSecure Lite', setiap pengguna akan memperoleh informasi tentang nomor SIM yang saat itu digunakan pada ponselnya yang hilang.
(Istimewa)

Bagi sebagian besar orang, telepon seluler (ponsel) tak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi. Tapi bisa juga menjadi semacam 'buku catatan' yang menampung begitu banyak data dan informasi penting, termasuk data-data rahasia.

Maka seseorang yang kehilangan piranti genggam, sering merasa kehilangan sebagian jiwanya, karena akan banyak informasi pribadinya terbaca orang lain.

Bagaimana menjaga agar 'bank data' ini tidak lenyap digondol si panjang tangan? Mungkin cara paling sederhana adalah tetap bersikap hati-hati dan selalu waspada agar ponsel tak sampai berpindah tangan.

Bagi kalangan berpunya, kehilangan ponsel secara fisik tak akan berarti apa-apa, karena mereka bisa membeli lagi yang baru. Tapi kalau yang hilang itu data penting yang bersifat pribadi atau rahasia, tentu jadi lebih rumit masalahnya.

Untuk melacak keberadaan ponsel yang sudah berpindah tangan itu sangat sulit. Apalagi, hampir semua penduduk Indonesia kini adalah pengguna ponsel. Jadi untuk melacak ponsel kita yang hilang, bagai mencari jarum di tumpukan jerami.

Untuk mengamankan data di dalam ponsel yang dicuri itu, TenCube punya solusinya. Produk baru yang ditawarkan adalah untuk pengamanan data dan pencegahan penyalahgunaan ponsel. Piranti lunak ini bernama 'WaveSecure Lite' yang diluncurkan, Kamis (13/3), di Jakarta.

Dengan mengadopsi software ini ke dalam ponsel, kata Darius Cheng, CEO TenCube, pengguna ponsel tak perlu lagi was-was data dalam ponsel itu terbaca orang lain, jika suatu saat alat komunikasi pintar ini berpindah kepemilikan.

'WaveSecure Lite' versi korporasi diluncurkan untuk kali pertama pada Juni 2006. Kemudian pada Desember 2007 TenCube baru meluncurkan versi 'WaveSecure Lite' untuk kalangan individu. Dalam waktu 60 hari sejak peluncurannya, software yang beredar di Indonesia sejak Maret ini telah dipesan lebih dari 35.000 orang.

Software ini dirancang untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna ponsel dalam mengelola keseluruhan data penting dan personal yang tersimpan dalam ponselnya, khususnya saat ponsel itu lenyap.

"Cukup dengan mengendalikan dari jarak jauh, pengguna dapat mengaplikasikan produk ini," kata Darius.

Pengguna dapat mengunci ponselnya sehingga data-data pribadi tetap tersimpan dengan aman. Selain itu, ponsel tidak dapat digunakan sama sekali oleh orang lain yang telah menemukan atau mencurinya.

Hebatnya lagi, selain dijamin data tak akan bisa 'diutak-atik' oleh orang yang tak berhak, melalui tracking kartu SIM, pengguna dapat mengetahui siapa pengguna baru ponselnya.

Sebab ia akan memperoleh informasi tentang nomor SIM yang saat itu digunakan pada ponselnya yang hilang. Dengan demikian, pengguna dapat menghubungi seseorang yang tengah menggunakan ponsel tanpa izin itu.

Selain itu, pengguna juga dimungkinkan untuk mengatur lock message dengan kalimat yang sesuai keinginan. Mereka juga bisa menjadikan ponsel sebagai alarm, sehingga memicu si penemu atau pencuri ponsel merasa perlu mengembalikannya ke pemilik aslinya.

Sebab kalau tidak, mereka merasa tidak nyaman menenteng ponsel yang sewaktu-waktu alarmnya berbunyi pada saat yang tidak diinginkan. "Kami menyadari arti penting sebuah data. Apalagi jika data itu memiliki nilai atau tingkat kerahasiaan tinggi," lanjut Darius.

Piranti lunak pintar ini sudah banyak diaplikasikan di Singapura, meski masih didominasi oleh pengguna korporat, seperti Singapore Police Force, Singapore Ministry of Defence, Infocomm Development Authority Singapore, Certis Cisco Security, Centre for Strategic Infocomm Technologies, dan ICT Center of Excellence for Research, Innovation, Education and Industrial Labs.

Bagaimana dengan Indonesia? Mungkin jumlah pemakainya tak akan mampu menandingi Singapura. Apalagi sifat pengguna ponsel Tanah Air yang lebih banyak untuk bergaya ketimbang sebagai 'bank data'.

Selain itu, kebanyakan ponsel yang beredar adalah ponsel low-end yang sering berpindah tangan, karena dilego atau ditukar dengan produk yang lebih gres, sehingga mereka tak terlalu peduli bila ponsel itu hilang.

Tapi tak ada salahnya mencoba, apalagi ponsel-ponsel murah pun ada yang telah mengadopsi teknologi konektivitas Bluetooth, yang memudahkan perpindahan data dari satu piranti ke piranti lain tanpa kabel. [L2/P1]

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...