Pesta Air di Hari Raya Pe-Cun

Hari Raya Pe–Cun, biasa dilaksanakan warga etnis Tionghoa, pada setiap tanggal 5, bulan 5 , penanggalan China. Warga etnis China di Tangerang, Banten, merayakan hari Raya Pe-Cun dengan menggelar ritual memandikan perahu keramat dan pesta air.

Perayaan dimulai dari tengah malam. Acara diramaikan dengan pertunjukan kesenian barongsai.

Lepas tengah malam, warga etnis Tionghoa memadati lokasi perahu keramat. Setiap perayaan Pe-Cun, selalu dilakukan ritual memandikan perahu keramat.

Perahu keramat yang dibungkus kain warna-warni ini, merupakan peninggalan Kapiten Oey Giok Koen, tahun 1900-an silam.

Sebelum perahu dimandikan, dilakukan sembahyang, dengan tujuan untuk meminta berkah dan keselamatan, bagi bangsa dan negara. Dan dihindarkan dari bencana.

Kain pembungkus perahu keramat di lepaskan. Air kembang tujuh rupa, disiramkan ke dalam perahu keramat. Secara bergantian warga yang mengikuti acara membersihkan perahu dengan kain merah.

Air bekas mencuci perahu keramat ini dipercaya memiliki khasiat, dan diperebutkan beramai-ramai. Pagi harinya perayaan Pe-Cun dilanjutkan. Acara diisi dengan pementasan kesenian barongsai. Kemudian dilakukan pelepasan bebek ke sungai Cisadane.

Perayaan Pe-Cun diperkirakan telah dilakukan warga etnis Tionghoa di Tangerang, Banten sejak tahun 1910. Dan terhenti pada tahun 1964 lalu. Sejak tahun 2000 pemerintah kota Tangerang kembali menghidupkan tradisi Pe-Cun ini, dengan menggelar pesta air di sungai Cisadane.

Acara dilanjutkan dengan perlombaan perahu naga. Setiap kelompok menunjukkan keterampilannya mengayuh perahu naga.

Acara semakin meriah. Warga beramai-ramai menyaksikan dari pinggir sungai. Inilah puncak perayaan Pe-Cun di Tangerang, Banten. Pesta air di sungai Cisadane. (Helmi Azahari/Sup)

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...