Mey Chan Suka Tompel

MEY Chan (21), yang sekitar dua bulan belakangan populer sebagai personel Duo Maia, ternyata tak "hanya" pandai bernyanyi dan bermain musik. Ia juga doyan bereksperimen dengan fashion.

Berdandan unik bukan barang baru bagi perempuan yang lahir di Malang, 14 Mei 1986, dan diberi nama Dita ini. Sebelum direkrut oleh Maia Estianty untuk menjadi personel Duo Maia, putri Tjipto Yuwono dan Emmy Agustin ini sering berganti-ganti penampilan unik sebagai anggota band-bandnya terdahulu. Apalagi, ketika ia menjadi personel Punk Romance, yang ditinggalkannya pada Juni 2007.

Kenang Mey ketika berbincang dengan kompas.com beberapa waktu lalu di Makassar, "Setengah mukaku pernah dilukis kayak pakai tato, rambutku pernah dibikin berdiri (ala punk) dan di-dreadlock (yang identik dengan reggae)."

Kenang pedendang Ingat Kamu dan Emang Gue Pikirin (EGP) ini lagi, bukan cuma dandanan garang seperti itu yang pernah dicobanya. Tampak pada foto-foto masa lalunya yang disimpannya di telepon genggamnya dan ditunjukkannya kepada kompas.com, ia pernah tampil feminin juga. Misalnya, berambut panjang sepunggung, mengenakan kemben dan rok panjang ala gipsy serba pink yang memperlihatkan perut ratanya, atau bersepatu hak tinggi alias high heel shoes.

Tapi, kata wanita yang bisa bermain gitar, keyboard, bas, dan drum ini, eksperimennya tersebut kini tak lagi bisa dilakukannya sepenuhnya. "Dulu, aku belum masuk industri musik rekaman, belum dikenal. Aku bisa tampil dengan gaya aneh-aneh semau aku. Sekarang, aku mulai dikenal, masuk tayangan TV. Aku harus mempertimbangkan, belum tentu kebanyakan orang di Indonesia yang menontonku suka dandananku yang aneh-aneh," ucap mahasiswa angkatan 2004 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang.

Kini, berdasarkan konsep Duo Maia, di atas pentas Mey bersama Maia tampil dengan fashion tematik. Rambut Mey dipotong pendek dan diberi warna nuansa merah. Pipi kanannya, dengan tata rias apapun, selalu digambari hati merah bergaris luar hitam. "Tompel" hati tersebut memang menjadi trade mark dandanan Duo Maia. Busananya, tergantung tema. Contohnya, militer. Mickey Mouse, atau girl power.

Di luar kegiatan keprofesiannya, sehari-hari, perempuan keturunan Tionghoa ini memilih untuk berbusana santai. "Aku suka sandal teplek (bersol tipis dan rata). Aku juga suka baju dari bahan tipis yang panjangnya di atas lutut, ya kayak baby doll," ceritanya. "Untuk di rumah, baju yang paling kusuka, t-shirt kru band pertamaku, Komet 14, yang aku bentuk waktu aku berumur 14 tahun. T-shirt itu masih ada, sudah jelek banget, tapi enak banget dipakai," ceritanya lagi.

Kalau sedang off dari kesibukannya sebagai penyanyi, setidaknya dua minggu sekali Mey, yang kini tinggal di Jakarta, pergi ke salon atau spa untuk mendapat facial treatment dan pijat lulur. Untuk rambutnya, supaya tak rusak karena sering dicat, ia rajin memberinya masker rambut. Kalau tidak sempat ke salon, ia merawatnya sendiri di rumah.

Upan, salah satu perias wajah dan penata rambut Duo Maia, mengatakan bahwa wajah oriental Mey tak sulit untuk "digarap". "Paling-paling, harus hati-hati dengan pipinya yang chubby (montok), jangan dikasih make-up yang bikin kelihatan tambah chubby," ucapnya.

Sementara itu, Mey menilai kekurangan bentuk tubuhnya terletak pada bagian pinggangnya. "Meskipun enggak lebar-lebar banget, pinggangku termasuk lebar," ujarnya. "Jadi, untuk memberi kesan pinggangku lebih kecil, aku suka pakai celana hipster," imbuhnya. Laporan: KCM/Ati

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...