Bahaya Plastik bagi Anak-Anak dan Wanita

BAHAYA plastik bagi anak-anak dan wanita, praktis menjadi alasan bagi orangtua untuk memilih makanan dan minuman yang disimpan dalam kemasan plastik, terutama bagi bayi dan anak-anak.

Kendati ringkes, sebaiknya berhati-hati terhadap kandungan bahan kimia dari plastik. Kemasan plastik itu bisa menyebabkan gangguan hormonal dan pertumbuhan lesi prakanker saat dewasa. Bahkan, pada ibu hamil pun dapat menyebabkan kematian janin.

Seruan bahaya penggunaan bahan kimia ini berdasarkan hasil penelitian dari Program Toksiologi Nasional, Dinas Kesehatan Nasional, Amerika Serikat (AS). Mereka menyerukan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika untuk mempertimbangkan kembali keamanan penggunaan bahan kimia bisphenol A (BPA) yang terkandung di kemasan plastik bagi bayi dan anak-anak. Kebanyakan kandungan bahan kimia BPA banyak digunakan pada botol bayi dan penutup kaleng susu formula.

Hasil penelitian program Toksiologi Nasional menemukan kemungkinan penggunaan BPA yang berlebihan mempunyai efek samping bagi kesehatan. Menurut mereka, pembatasan penggunaan BPA patut dilakukan karena dampaknya bisa memengaruhi saraf dan perkembangan janin di dalam rahim.

Bila anak-anak terus terpapar BPA, kelak saat dewasa akan memengaruhi keabnormalitasan jaringan prostat dan payudara serta mengalami pubertas dini pada wanita. Kepala Komite Nasional Energi dan Perdagangan Amerika John Dingell meragukan penggunaan BPA aman bagi kesehatan.

''Saya berharap sebaiknya ditinjau kembali penggunaan BPA,apakah aman untuk bayi dan anak anak," tutur John Dingell. Untuk membuktikan kebenaran hasil penelitian tersebut, program Toksiologi Nasional melakukan pengujian pada tikus dalam laboratorium. Diketahui, paparan BPA pada manusia akan berisiko mengalami pertumbuhan lesi prakanker prostat dan payudara dibandingkan yang lain. ''Kemungkinan penggunaan BPA akan mengganggu perkembangan sel tubuh manusia. Dampaknya tidak bisa dihilangkan,"tutur Dingell.

Kandungan BPA digunakan untuk memproduksi plastik polycarbonate dan bahan kimia resin. Kandungan tersebut mudah ditemukan pada kemasan plastik yang digunakan untuk makanan dan minuman. Jika penggunaan terus berlangsung, dikhawatirkan akan memengaruhi kesehatan. Bahkan, sejumlah bungkus pasta gigi juga diduga mengandung bahan kimia tersebut. Masih dalam penelitian yang dilakukan program Toksiologi Nasional, ternyata dampak penggunaan BPA juga berbahaya pada wanita hamil.

Hasilnya, mampu menyebabkan kematian janin, cacat bayi, berat badan turun, dan gangguan perkembangan. Sementara itu, surat kabar The Globe and Mail Kanada memberitakan Departemen Kesehatan Kanada akan mendeklarasikan bahaya penggunaan BPA dan diatur sebagai peraturan. Aktivis lingkungan juga menyerukan hal yang sama terkait masalah kesehatan dari penggunaan bahan kimia. ''Keputusan untuk mengoreksi penelitian tersebut bahwa BPA kemungkinan akan berbahaya bagi kesehatan," ujar salah seorang anggota aktivis lingkungan Anila Jacob.

Meski disinyalir adanya bahaya penggunaan bisphenol A (BPA),pihak Departemen Kesehatan Amerika akan melanjutkan penelitian ini untuk memperkuat hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang diujicobakan pada kelinci menyatakan, penggunaan BPA bisa berdampak pada jaringan saraf, perkembangan janin, bayi, dan anak. Selain itu, paparan BPA menyebabkan pertumbuhan lesi prakanker jaringan prostat, payudara, dan pubertas dini pada wanita.

Kendati begitu, penelitian ini masih terbatas terkait efek yang dirasakan. Mereka sangat menyadari masih dibutuhkan banyak penelitian untuk membuktikan keterkaitan lebih jauh dampaknya pada manusia. Mereka menekankan, meskipun menggunakan subjek tikus, efek BPA secara terus-menerus pada manusia tidak bisa diabaikan begitu saja. Seperti diketahui, bahan kimia tersebut bisa ditemukan dengan mudah pada botol bayi dan makanan kemasan. (nsa)

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...